Erik ten Hag dengan dua asistennya, Mitchell van der Gaag dan Steve McClaren, hadir pada hari Minggu (22/5) dalam penutupan laga di Premier League. Saat itu United harus kalah 0-1 dari tuan rumah Crystal Palace, dalam pertandingan terakhir mereka musim ini.Â
Dalam laga tersebut merupakan penampilan mereka yang sangat buruk selama tahap akhir musim ini. Namun, Erik ten Hag semakin mengerti apa saja yang harus dibenahi.Â
Setelah mereka tersingkir dari Liga Champions oleh Atletico Madrid pada bulan Maret lalu, skuad Setan Merah semakin terpuruk.Â
Catatan sejak kalah 0-1 dari Atletico di Old Trafford pada 15 Maret yang lalu, United hanya menang dua kali di Liga Premier dan kalah lima kali.Â
Sungguh pencapaian yang tidak mengesankan. Bahkan sangat memprihatinkan karena di antara kekalahan itu adalah kekalahan 4-0 di tangan Liverpool dan Brighton and Hove Albion.Â
Bentuk permainan Manchester United selama dua bulan terakhir tersebut telah mengungkapkan ukuran tugas yang dihadapi Erik ten Hag bukan pekerjaan yang mudah.Â
Sejauh ini pelatih interim, Ralf Rangnick awalnya hanya mencoba menstabilkan penampilan United mengarah pada komposisi yang ideal sebagai acuan pertama bagi pelatih tetap.Â
Fakta yang dihadapi Rangnick banyak menghadapi rintangan yang tidak ringan. Terutama menghadapi konflik intern di ruang ganti tentang polemik pemegang jabatan kapten oleh Harry Maguire.Â
Belum laga masalah persaingan terselubung antara Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo yang ingin memegang peran dominan di skuad Setan Merah.Â
Erik ten Hag tampaknya tidak akan mulus menunaikan tugasnya di Old Trafford mengingat begitu banyaknya benang kusut yang harus diuraikan.Â