Kota yang juga punya julukan Madinatun Nabi (Masjid Nabi) atau Al-Madinah Al-Munawwarah (Kota yang Bercahaya) ini mulai dikenal setelah masuknya Islam.Â
Pada saat itu di antara kaum Muhajirin, dan Ansar dengan masyarakat  Yahudi dan Nasrani, Rasulullah melakukan perjanjian tertulis yang berisi pengakuan atas agama mereka, harta benda mereka, dengan hak dan kewajiban yang setara.Â
Masyarakat Yahudi tetap bisa berpegang pada agama mereka, demikian pula kaum Muslimin berpegang pada agama mereka. Itulah salah satu sikap toleransi yang diterapkan Rasulullah di Kota Madinah.Â
Ajaran Islam sudah mengajarkan toleransi yang disebut dengan tasamuh atau tasahul. Apa itu Tasamuh atau tasahul? Kata tasamuh memiliki arti kemudahan.Â
Tasamuh atau sikap toleransi memberikan penjelasan bahwa agama Islam selalu menjamin kemudahan bagi siapapun untuk menjalankan apa yang mereka yakini sesuai dengan ajaran agama masing-masing.Â
Dengan kesepakatan persatuan umat yang sama-sama tinggal di Madinah,maka terwujudlah masyarakat yang damai,aman dan tenteram. Mereka bersama membangun keluarga sejahtera dengan kebebasan beribadah menurut keyakinan masing-masing. Â
Di Negeri kita, sikap toleransi menjadi sangat penting untuk dipahami dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Hal tersebut dilakukan untuk mengawal kerukunan di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia.Â
Sikap toleransi harus diwujudkan dalam perbuatan yang melarang adanya diskriminasi pada kehidupan masyarakat. Toleransi adalah saling memberikan rasa hormat dan pengakuan adanya perbedaan.Â
Negara kita memiliki masyarakat dengan keberagaman budaya dan agama serta etnis di dalamnya. Sebagai mayoritas, umat muslim wajib memiliki tanggung jawab sepenuhnya dalam memandu sikap toleransi di negeri ini.Â
Salam damai Negeri kita @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H