Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Ramadan dan Toleransi Antar Kita

17 April 2022   05:16 Diperbarui: 17 April 2022   06:00 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Nabawi di Madinah (Foto Reuters/Hamad Mohammed via Republika). 

Toleransi adalah sikap manusia untuk menghargai dan menghormati perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Rasulullah sudah memberikan teladan sempurna bagaimana toleransi ditegakkan di tengah pergaulan bermasyarakat. 

Sikap toleransi ini sangat dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang sangat beragam seperti perbedaan agama, suku dan ras yang multi etnis. 

BACA JUGA : Puasa Ramadan dan Para Olahragawan Panutan. 

Rasulullah harus melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah karena permusuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Bahkan mereka mengancam akan membunuh Rasulullah.  

Sebagian di antara mereka dengan keras selalu menentang dakwah yang dilakukan Rasulullah yang membawa tentang kebenaran Allah Yang Maha Esa (Filosofi Tauhid). 

Sementara saat itu di Madinah sudah ada masyarakat yang terdiri dari kaum Ansar, Yahudi dan Nasrani. Ketika hijrah, Rasulullah sebagai pendatang dikenal dengan sebutan kaum Muhajirin yang artinya orang-orang pendatang. 

Penduduk Madinah yang sebagian besar adalah kaum Ansar menerima kehadiran kaum Muhajirin. Mereka menyambut dengan gembira kedatangan Rasulullah di Kota Madinah. 

Sambutan persaudaraan dan persatuan mereka membuat Rasulullah menjadi yakin bisa menciptakan perdamaian dan ketenteraman penduduk Madinah yang multi etnis dan keyakinan. 

Mempersatukan mereka, kaum Muhajirin, Ansar, Yahudi dan Nasrani adalah sebuah kinerja politik berwawasan tinggi yang diterapkan Rasulullah saat itu. 

Di Kota Madinah tersebut, Rasulullah telah mencapai kesepakatan yang disebut Persatuan Yatsrib. Seperti diketahui bahwa Kota Madinah sebelumnya bernama Yatsrib. 

Kota yang juga punya julukan Madinatun Nabi (Masjid Nabi) atau Al-Madinah Al-Munawwarah (Kota yang Bercahaya) ini mulai dikenal setelah masuknya Islam. 

Pada saat itu di antara kaum Muhajirin, dan Ansar dengan masyarakat  Yahudi dan Nasrani, Rasulullah melakukan perjanjian tertulis yang berisi pengakuan atas agama mereka, harta benda mereka, dengan hak dan kewajiban yang setara. 

Masyarakat Yahudi tetap bisa berpegang pada agama mereka, demikian pula kaum Muslimin berpegang pada agama mereka. Itulah salah satu sikap toleransi yang diterapkan Rasulullah di Kota Madinah. 

Ajaran Islam sudah mengajarkan toleransi yang disebut dengan tasamuh atau tasahul. Apa itu Tasamuh atau tasahul? Kata tasamuh memiliki arti kemudahan. 

Tasamuh atau sikap toleransi memberikan penjelasan bahwa agama Islam selalu menjamin kemudahan bagi siapapun untuk menjalankan apa yang mereka yakini sesuai dengan ajaran agama masing-masing. 

Dengan kesepakatan persatuan umat yang sama-sama tinggal di Madinah,maka terwujudlah masyarakat yang damai,aman dan tenteram. Mereka bersama membangun keluarga sejahtera dengan kebebasan beribadah menurut keyakinan masing-masing.  

Di Negeri kita, sikap toleransi menjadi sangat penting untuk dipahami dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Hal tersebut dilakukan untuk mengawal kerukunan di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia. 

Sikap toleransi harus diwujudkan dalam perbuatan yang melarang adanya diskriminasi pada kehidupan masyarakat. Toleransi adalah saling memberikan rasa hormat dan pengakuan adanya perbedaan. 

Negara kita memiliki masyarakat dengan keberagaman budaya dan agama serta etnis di dalamnya. Sebagai mayoritas, umat muslim wajib memiliki tanggung jawab sepenuhnya dalam memandu sikap toleransi di negeri ini. 

Salam damai Negeri kita @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun