Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Toksik Pertunanganku

15 Februari 2022   17:33 Diperbarui: 29 Januari 2023   16:43 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu Anindia Nilajuwita baru saja selesai merampungkan draf tesis yang akan diajukan kepada pembimbingnya di Bandung. Laptop sudah ditutup dan seteguk kopi hangat itu pun dihabiskannya.

Namun wanita berparas rupawan ini masih betah duduk di Beranda belakang rumahnya sambil memperhatikan sisa-sisa gerimis jatuh ke tanah. Benaknya menerawang ke belakang. Peristiwa itu seakan baru kemarin, pikir Anindia. 

BACA JUGA : Terbelenggu Bingkai Kenangan. 

Tujuh tahun yang lalu Anindia Nilajuwita sudah mampu berdamai dengan masa lalu. Bayangan Prasaja Utama sudah sangat rapi disimpannya dalam-dalam di relung hatinya.

Sejak tahu Prasaja menikah dengan gadis pujaannya, Anin mulai menerima kenyataan itu dengan lapang dada. Bagaimanapun Anin masih berpijak pada akal sehatnya bahwa hidup ini harus berlanjut dengan harapan-harapan baru lainnya.

Anin ingat saat itu masih kuliah di Yogya ketika kabar itu datang dari Renata Utami tentang pernikahan kakaknya dengan wanita pilihan bernama Adzkia Samha Saufa.

"Anin, kamu bisa hadir nanti?" Kata Renata, sahabat dan teman sebangku ketika SMA sambil menyodorkan kartu undangan berwarna pink.

Anin menerima undangan itu sambil tersenyum. Walaupun Anin adalah gadis yang ceria tetapi saat itu terlihat sekali wajahnya murung.

Renata tahu benar kalau Anin sudah lama mencintai kakaknya, Prasaja, meskipun selama ini tidak pernah diutarakan langsung. Namun Renata merasakan aura cinta Anin kepada pria yang paling dikaguminya.

Bagaimana Renata tahu dan merasakan saat Anin bercakap-cakap dengan kakaknya, terlihat mata gadis itu berbinar penuh rasa cinta.

Anindia adalah gadis yang pandai menyembunyikan perasaan. Dia tidak mau mendahului mengemukakan rasa cinta itu. Sementara Prasaja adalah pria pemalu dan terkesan tertutup pada saat SMA itu.

Namun Renata tahu bagaimana sebenarnya perasaan kakaknya kepada Anindia.

Kendati Renata sengaja membuat momen-momen agar mereka bisa saling terbuka, tetapi hingga saat ini selalu tidak berhasil. Prasaja tidak berani mengutarakan perasaan yang sebenarnya kepada Anindia.

Segala upaya Renata untuk menyatukan dua insan ini selalu menglami kebuntuan sehingga harus menyerah. Akhirnya Prasaja menemukan tambatan hatinya ketika dia menuntut ilmu di Bandung.

Sejak itu Anindia lebih fokus menyelesaikan kuliahnya di Faklutas Teknik Lingkungan di sebuah Universitas ternama di Yogyakarta.

Pelan tapi pasti, Prasaja mulai menepi dari setiap ingatannya. Karena hari-hari penuh dengan mata kuliah yang harus diselesaikan dengan nilai A.

Sungguh ini adalah pelarian yang sangat produktif karena menghasilkan sebuah prestasi.

Selain focus menghadapi studinya, Anindia saat ini mulai menerima setiap kehadiran Roby, teman sekelasnya saat SMA.

Saat ini Roby tengah menimba ilmu dalam kancah pendidikan Militer di Magelang. Jarak Yogya -- Magelang hanya ditempuh dalam hitungan jam sehingga mereka kerap bertemu dalam momen-momen akhir pekan.

"Anin. Akhir tahun ini aku wisuda dan aku berharap bisa melamarmu," suatu malam Roby menyatakan rencana lamaran untuk Anindia.

"Kamu juga kan akhir September ini wisuda?" Tanya Roby. Gadis rupawan berkulit bersih itu mengangguk.

"Ini anggukan setuju atau anggukan wisuda?" Canda Roby sambil memandang Sang Pujaan penuh harap.

"Anggukan wisuda. Kalau yang lamaran aku belum mengangguk!" Suara Anindia ketus, tetapi ketusnya Anindia malah menambah aura kecantikannya makin kelihatan.

Roby tertawa mendengar jawaban Anin. Pemuda seperti Roby ini sosok yang menjadi idola setiap gadis. Selain wajahnya yang ganteng, dia juga memiliki postur tubuh ideal.

Seharusnya dari dulu Anindia bangga karena dikejar-kejar oleh Roby. Apalagi sekarang Roby sebentar lagi akan menjadi seorang Taruna Militer yang masa depannya cerah.

Roby akhirnya berhasil wisuda dari pendidikan militernya di Magelang. Begitu pula Anindia berhasil meraih Sarjana Teknik Lingkungan.

Tadinya pertunangan dan lamaran mereka ditunda dulu karena Anindia mendapat bea siswa melanjutkan kuliah S2 nya di Australia.

Namun acara itu tetap berlangsung karena kedua keluarga menyepakati agar mereka sudah saling mengikat terlebih dulu. Hanya tinggal peresmian pernikahannya saja usai Anindia lulus S2 dari Australia.

Bagi Anindia sungguh tidak pernah menyangka jika pertunangannya telah menimbulkan toksik yang sangat menyakitkan dalam menghadapi kehidupannya. Penghianatan Roby tidak akan pernah dimaafkannya sampai kapanpun.

Di Beranda belakang rumah itu, wanita cantik berdarah Sunda ini masih termenung mengenang kepahitan yang telah dijalaninya beberapa tahun ke belakang.

@hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun