Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Toksik Pertunanganku

15 Februari 2022   17:33 Diperbarui: 29 Januari 2023   16:43 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini anggukan setuju atau anggukan wisuda?" Canda Roby sambil memandang Sang Pujaan penuh harap.

"Anggukan wisuda. Kalau yang lamaran aku belum mengangguk!" Suara Anindia ketus, tetapi ketusnya Anindia malah menambah aura kecantikannya makin kelihatan.

Roby tertawa mendengar jawaban Anin. Pemuda seperti Roby ini sosok yang menjadi idola setiap gadis. Selain wajahnya yang ganteng, dia juga memiliki postur tubuh ideal.

Seharusnya dari dulu Anindia bangga karena dikejar-kejar oleh Roby. Apalagi sekarang Roby sebentar lagi akan menjadi seorang Taruna Militer yang masa depannya cerah.

Roby akhirnya berhasil wisuda dari pendidikan militernya di Magelang. Begitu pula Anindia berhasil meraih Sarjana Teknik Lingkungan.

Tadinya pertunangan dan lamaran mereka ditunda dulu karena Anindia mendapat bea siswa melanjutkan kuliah S2 nya di Australia.

Namun acara itu tetap berlangsung karena kedua keluarga menyepakati agar mereka sudah saling mengikat terlebih dulu. Hanya tinggal peresmian pernikahannya saja usai Anindia lulus S2 dari Australia.

Bagi Anindia sungguh tidak pernah menyangka jika pertunangannya telah menimbulkan toksik yang sangat menyakitkan dalam menghadapi kehidupannya. Penghianatan Roby tidak akan pernah dimaafkannya sampai kapanpun.

Di Beranda belakang rumah itu, wanita cantik berdarah Sunda ini masih termenung mengenang kepahitan yang telah dijalaninya beberapa tahun ke belakang.

@hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun