Lawan Leeds, Philippe Coutinho Cetak Satu Gol dan 2 Asis Untuk Aston Villa

Tim tandang Leeds Unied unggul lebih dulu ketika laga baru berjalan 9 menit berkat gol Daniel James. Aksinya telah menemukan gol terobosan lebih awal di Villa Park. 

Mantan pemain Manchester United ini masuk ke sisi kanan kotak penalti dan memasukkan bola melewati Emi Martinez ke pojok kiri bawah gawang Aston Villa. 

Namun tidak berlangsung lama, Philippe Coutinho menyamakan kedudukan bagi tuan rumah pada menit ke-30. Dia mendapatkan umpan silang rendah dari bek Matty Cash ke dalam kotak, lalu Coutinho menyentuh bola dan menemukan sudut bawah gawang Leeds. 

"Itu kualitas murni yang sangat berkelas dari seorang Coutinho. Matty Cash bergerak di sisi kanan dan Coutinho tahu apa yang akan dia lakukan. Dia menggunakan bek sebagai layar dan menembak bola ke sudut bawah gawang." 

Demikian sebuah komentar yang disampaikan oleh seorang pundit Liga Premier, Don Hutchison kepada Premierleague.com (10/2/22)tentang aksi yang dilakukan oleh Philippe Coutinho pada laga tersebut.   

Hanya menguasai sekitar 40 persen bola sepanjang laga malam itu, 3 gol yang dihasilkan Aston Villa adalah hal yang perlu dicatat sebagai hasil cukup memuaskan bagi para suporter yang sangat antusias malam itu. 

Villa juga hanya memiliki 12 peluang tembakan dan 4 tembakan diantaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Leeds meski sebagai tim tamu, mereka menyerang dengan 60 persen penguasaan bola. 

Ada 16 peluang Leeds United dan 8 tembakan diantaranya tepat sasaran. Mereka juga memiliki 11 tendangan sudut dibandingkan dengan Villa yang hanya memiliki 6 tembakan sudut. 

Keunggulan Villa 3-2 akhirnya disamakan pada menit ke-63 oleh Diego Llorente. Gol itu sangat dramatis bagi Leeds United yang menggagalkan kemenangan tuan rumah. 

Pemain Leeds United asal Spanyol itu, tembakan dengan kaki kirinya dari jarak yang sangat dekat ke sudut kanan bawah gawang Martinez memanfaatkan bola dari tendangan sudut. 

Gol ini terjadi karena buruknya komunikasi lini belakang Aston Villa yang dikordinir Tyrone Mings. Seharusnya bola dengan mudah diamankan mereka jika komunikasi berjalan dengan baik.