Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kiprah Tiga "Wonderkid" Timnas Garuda dan Pesan Evan Dimas

27 Januari 2022   07:09 Diperbarui: 27 Januari 2022   16:15 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad timnas Indonesia pada Piala AFF 2020 yang berlangsung di Singapura. Timnas Indonesia akan menghadapi Malaysia pada laga penentu Grup B, Minggu (19/12/2021). (Dok. PSSI via kompas.com)

Patut dicamkan sebuah pesan moral bagi para wonderkid kita dari sosok senior mereka, Evan Dimas. "Jaga mental dengan menerapkan disiplin dan profesional menjalani karir sebagai pesepakbola."  (Evan Dimas). 

Marselino Ferdinan adalah sosok pemain muda yang saat ini sedang mendapat perhatian karena penampilannya sangat mengesankan di usianya yang masih muda. 

Selain Marselino, dua pemain muda lainnya yang juga menjadi sorotan adalah Ramai Rumakiek dan Ronaldo Kwateh. Dua sosok muda ini juga menjadi perhatian para penggemar berat Timnas Garuda. 

BACA JUGA : Exco PSSI, Haruna Soemitro "Tetap Dukung" Shin Tae yong, tetapi Ini Syaratnya. 

Marselino adalah pemain muda yang mulai merumput di Liga 1, kompetisi level tertinggi di Indonesia. Tercatat sebagai pemain termuda ketiga yang debut di kompetisi profesional era Liga 1 sejak 2017. 

Pemain muda ini mulai dikenal publik saat membela Timnas Indonesia U-15 asuhan Bima Sakti pada 2019. Pemain binaan klub internal Persebaya ini jadi tulang punggung tim saat tampil di Piala AFF U-15 2019 yang lalu. 

Anak muda ini melakukan debut di Liga 1 pada 11 September 2021 atau hanya berselang tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke-17. Marselino lahir di Jakarta pada 8 September 2004. 

Bersama Marselino, dua pemain muda lainnya yang melakukan debut di Liga 1 adalah Dony Tri Pamungkas bersama Persija, yakni 16 tahun, 8 bulan, dan 17 hari. Ronaldo Kwateh (Madura United), yaitu 16 tahun, 10 bulan, dan 15 hari. Sedangkan Marselino debut dalam usia 17 tahun 3 hari. 

Sejauh ini sejak debut tersebut, Marselino telah menjalani 13 penampilan dengan torehan 3 gol. Selain mencetak gol anak muda ini juga menyumbang 5 assis untuk gol-gol Persebaya. Ini menjadi data statistik sangat menggembirakan untuk penampilan seorang belia di bawah usia 19 tahun. 

Salah satu kelebihan pemain muda Persebaya ini adalah kemampuannya bermain pada berbagai posisi di lapangan. Marselino sudah sering bertukar posisi dari gelandang bertahan, serang, winger, hingga bek sayap. 

Performa Marselino menguasai dengan baik peran di lapangan dengan multi posisi tesebut, membuatnya menjadi pemain yang sangat istimewa. 

Marselino Ferdinan saat bertemu Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022, di Republican Center Stadium, Dushanbe, Tajikistan, bulan Oktober 2021.
Marselino Ferdinan saat bertemu Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022, di Republican Center Stadium, Dushanbe, Tajikistan, bulan Oktober 2021.

Dengan kemampuannya dan talenta istimewa tersebut, tidak heran jika Marselino mulai diperbincangkan banyak pengamat. Apalagi dia juga masuk ke dalam daftar 100 pemain muda bertalenta tahun 2021 versi media Inggris The Guardian. 

Pemain Indonesia sebelumnya yang pernah masuk dalam kategori tersebut adalah Egy Maulana Vikri pada tahun 2017. Karir Egy terus berlanjut, usai masuk daftar itu hingga akhirnya bisa berkarier di Eropa.

Hal ini membuat Marselino termotivasi dan percaya diri untuk membuktikan kualitasnya sebagai pemain berbakat. Mungkin juga Marselino bisa mewujudkan impiannya untuk bermain di luar negeri mengikuti jejak Egy Maulana Vikri. 

Wonderkid lain adalah Ramai Rumakiek asal Persipura Jayapura. Ramai adalah salah satu pemain muda yang diorbitkan oleh pelatih Shin Tae yongmenonjol di Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2020 yang lalu di Sinapura pada Desember 2021. 

Kini Ramai kembali dipanggil pelatih Shin Tae yong dalam pelatnas jelang menghadapi ajang FIFA match day melawan Timor Leste. Baginya pemanggilan untuk memperkuat Timnas Garuda itu merupakan pengakuan nyata atas prestasinya selama ini. 

Ramai adalah pemain termuda dalam skuad Garuda Senior ketika berlaga di Piala AFF 2021 di Singapura Desember yang lalu. Jika dia diturunkan dalam ajang FIFA match day ini, maka Ramai akan menambah catatan caps nya bersama Timnas Senior. 

Menghadapi Timor Leste, pemain berusia 19 tahun itu menganggap lawan yang akan dihadapi dalam laga FIFA matchday tersebut tidak enteng sehingga harus diwaspadai. Namun dia bertekad akan bermain baik dan mencetak gol. 

Setelah tampil di Piala AFF, Ramai Rumakiek sudah memiliki 10 caps dengan dua gol untuk Timnas Indonesia Senior tersebut. 

Ramai dipersiapkan oleh coach Shin Taeyong untuk membela Merah Putih di ajang Piala AFF U-23 di Kamboja pada 14-26 Februari 2022. 

Selain Marselino dan Ramai, ada Ronaldo Kwateh, penyerang berusia 17 tahun yang bermain di Liga 1 bersama Madura United, juga berhasil mencuri perhatian Shin Tae yong untuk mendapatkan promosi ke Timnas Indonesia Senior. 

Sebelumnya, Ronaldo Kwateh mendapat panggilan dari Shin Tae-yong memperkuat Timnas U-23 Indonesia dalam babak kualifikasi Piala Asia U-23 pada Oktober tahun lalu di Tajikistan. 

Timnas Indonesia selama ini memang kekurangan pemain-pemain yang memiliki naluri cukup baik dalam mencetak gol. Pemanggilan pemain muda ini diharapkan menjadi salah satu solusi tepat untuk timnas Indonesia di lini depan. 

Terkait dengan para woderkid yang ada di Timnas Garuda ini, ada satu hal yang menarik yaitu sebuah pesan moral yang sangat berharga untuk mereka dari seorang  Evan Dimas. 

Dalam sesi wawancara pra laga FIFA match day melawan Timor Leste di Trans Hotel Bali, Rabu (26/1/22), Evan Dimas memberikan pesan moral kepada para pemain muda yang tampil bersama Timnas Indonesia. 

Menurut Evan Dimas : "Untuk mencapai masuk tim senior itu sebenarnya gampang tetapi mempertahankannya yang sulit, kamu harus tetap jaga mental. Kalau ada kesempatan main di luar negeri ambilah kesempatan tersebut. 

"Memang masuk di Timnas pada usia muda itu perlu adaptasi. Tetapi saya lihat Marselino dan Ronaldo Kwateh ini pemain yang sangat berpotensi." Katanya seperti dilansir Kompas.com (27/1/22).  

Patut dicamkan sebuah pesan moral yang pendek bagi para wonderkid kita dari senior mereka, Evan Dimas. Jaga mental dengan menerapkan disiplin dan profesional menjalani karir sebagai pesepakbola. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun