Di tempat itu hanya ada beberapa orang yang menunggu terutama dari pihak keluarga dan kerabat dekat. Karena memang para pelayat dibatasi oleh protokol kesehatan yang berlaku.Â
Aku berdiri sekitar 20 meter hanya bisa melihat dari jauh ketika jenazah itu mulai dikuburkan. Terik Matahari musim Kemarau ini tidak kau hiraukan untuk menghadiri pemakaman ini.Â
Ketika semua pelayat meninggalkan makam, aku juga hanya bisa memandang dari jauh ketika seorang wanita dan suaminya bersimpuh berdoa di depan makam yang tanahnya masih basah itu. Jenazah yang baru saja dikuburkan itu adalah Erika Amelia Mawardini.Â
Aku masih berdiri di situ ketika wanita dan suaminya selesai berdoa. Mereka mulai berjalan meninggalkan makam mendekat melintas di depanku.Â
Aku masih sempat melihat wanita yang sedang berduka itu wajahnya mirip sekali dengan Erika. Aku tak berkedip memandang wajah itu seperti melihat Erika hidup lagi. Tapi wanita itu adalah anak Semata Wayangnya. Â Selamat jalan Erika, semoga damai di Sisi Allah.Â
@hensa
Sindangpalay 7 september 2021.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H