Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Selain Meraih 3 Medali Paralympic Tokyo 2020, Inilah Kiprah Leani Ratri Oktila pada Ajang Para Badminton

7 September 2021   06:18 Diperbarui: 8 September 2021   14:40 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leani Ratri Oktila adalah pebulutangkis yang berhasil meraih 3 medali dalam ajang Paralympic Games yang berlangsung di Tokyo sejak 24 Agustus - 5 September 2021. Pencapaiannya adalah prestasi luar biasa yang akan sulit diraih atlet lain saat ini. 

BACA JUGA : Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Dihentikan, Brasil atau Argentina yang Kena Sanksi FIFA?

Leani adalah sosok yang sukses dalam kancah bulutangkis dunia dengan meraih 3 medali (dua emas dan satu perak) diajang Paralympic Tokyo 2020. 

Selain sukses di Paralympic, juga berhasil meraih prestasi membanggakan dalam turnamen Para Badminton yang diselenggarakan oleh Badminton World Federatioan (BWF). 

Diantaranya adalah meraih 3 medali emas diajang FZ Forza Irish Para-Badminton International 2018 yang lalu Oktila meraih juara ganda campuran berpasangan dengan Hary Susanto. 

Saat itu dalam laga All Indonesian Final, mengalahkan rekan senegaranya Fredy Setiawan dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko dua gim langsung 21-5, 21-15.

Pada tunggal putri Leani berhasil juara dengan mengalahkan tunggal putri Norwegia Helle Sofie Sagoy di final dengan dua games 21-8, 21-10. 

Leani Oktila meraih gelar ketiga setelah di final ganda putri berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, menang atas  Sagoy dan Seibert dengan skor 21-16, 21-9. 

Leani Ratri Oktila, peraih 3 medali di ajang bulutangkis Paralympic Games Tokyo 2020 (Foto Paralympic.org/Alan Spinks) 
Leani Ratri Oktila, peraih 3 medali di ajang bulutangkis Paralympic Games Tokyo 2020 (Foto Paralympic.org/Alan Spinks) 

Turnamen terakhir yang diikuti oleh Leony sebelum berkiprah diajang Paralympic Games Tokyo adalah  turnamen Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum 3rd Dubai Para Badminton International 2021 pada 30 Maret-4 April 2021.  

Dalam turnamen ini Leani meraih juara di tunggal putri setelah di final mengalahkan pemain Norwegia, Helle Sofie Sagoy yang merupakan musuh bebuyutannya.  

Pada nomor ganda putri juga juara berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah menang di final atas pasangan Prancis, Lenaig Morin dan Faustine Noel.  

Leani adalah pebulutangkis yang menduduki ranking pertama BWF Para Badminton World Ranking 2021 di nomor tunggal putri. Sedangkan di nomor ganda putri, Leani juga memiliki ranking satu bersama pasangannya, Khalimatus Sadiyah.  

Leani juga berhasil sebagai finalis tunggal putri meraih medali perak Paralympic Tokyo 2020 (Foto BWFbadminton.com) 
Leani juga berhasil sebagai finalis tunggal putri meraih medali perak Paralympic Tokyo 2020 (Foto BWFbadminton.com) 

Prestasinya diajang Paralympic Tokyo 2020 tercatat dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai atlit yang pertama kalinya meraih 3 medali yaitu 2 medali emas dari ganda putri dan ganda campuran dan satu medali perak dari tunggal putri. 

Luar biasa Leani sejak usia 8 tahun sudah bermain bulutangkis. Tiba-tiba saja mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga mengalami cacat salah satu kakinya yang tumbuh lebih pendek. 

Namun Leani tidak berputus asa, dia tetap menekuni bermain bulutangkis sampai akhirnya mencapai prestasi tinggi ini. Mengukir sejarah dalam dunia olahraga Indonesia. 

Leani Ratri Oktila telah memasuki Tokyo 2020 mengincar gelar di nomor tunggal dan dua ganda dan sudah berada di jalur yang tepat ketika dia memenangkan ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah yang menang atas ganda putri China, Ma Hui Hui dan Cheng He Fang.  

Namun, Leani harus kalah di final tunggal putri dari pebulutangkis China, Cheng He Fang yang merupakan musuh bebuyutannya selama ini selain pemain Norwegia, Helle Sofie Sagoy . 

Dalam final ganda campuran melawan Lucas Mazur dan Faustine Noel dari Prancis, Leani berpasangan dengan Hary Susanto berhasil merebut emas kedua Indonesia setelah menang dengan 23-21 21-17. 

"Saya sudah mempersiapkan dengan sangat baik untuk ini, dan saya sudah selesai dengan dua emas dan satu perak, jadi itu sangat berarti,

"Saya memang harus memaksakan diri lagi setelah kalah di final tunggal putri, tapi saya sudah terbiasa bertanding di tiga nomor, jadi saya hanya berusaha memberikan yang terbaik." Demikian kata Leani usai laga tersebut seperti dirilis situs BWFbadminton.com (3/9/21). 

Leani Ratri Oktila layak menyandang ratu para badminton Indonesia. Perempuan kelahiran Siabu, Bangkinang, Kampar, 06 Mei 1991 telah mencetak sejarah olahraga Indonesia dengan prestasinya di Paralympic Games Tokyo 2020. 

Menurut BWFbadminton.com (1/9/21), Leani adalah juara dunia para badminton di tiga nomor yakni tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. 

Leani juga selama dua tahun berturut-turut yakni 2018 dan 2019 dinobatkan sebagai Atlet Para Badminton Putri Terbaik oleh BWF, Federasi Badminton Dunia. 

Mungkin dalam beberapa tahun ke depan pencapaian prestasi Leani Ratri Oktila ini masih belum mampu dicapai oleh atlet Indonesia. Hal ini akan menjadi tantangan prestasi para atlet yang berkiprah diajang Olimpiade. 

Selamat untuk prestasi spektakuler yang dicapai oleh Leani Ratri Oktila. Bravo Indonesia. 

Salam Merah Putih @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun