Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lionel Messi Korban Perseteruan Dua Presiden

8 Agustus 2021   12:33 Diperbarui: 8 Agustus 2021   16:15 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi harus pergi dari Barcelona karena perseteruan Laporta dan Tebas (Foto REUTERS/Albert Gea)

Presiden Barcelona, Joan Laporta dan Presiden La Liga, Javier Tebas adalah sosok-sosok yang menjadi sebab Lionel Messi harus hengkang dari Barcelona.

BACA JUGA : Inilah Penyebab Messi Harus Tinggalkan Barcelona

Banyak orang yang tidak pernah menduga sebelumnya bahwa Lionel Messi akhirnya harus hengkang dari klub yang membesarkannya sejak dia menuntut ilmu di La Masia.

Semua akhirnya terpana ketika Presiden Barcelona Joan Laporta resmi mengumumkan bahwa Messi tidak lagi menjadi pemain Blaugrana.

Alasan yang dikemukakan Laporta saat itu adalah adanya kendala finansial dan struktural yang diterapkan berdasarkan regulasi La Liga.

Pernyataan dari klub Barcelona pada Kamis (5/8/21) sebelum pukul 20.00 malam waktu setempat itu tentu saja langsung mengguncang dunia sepakbola.

Dilansir BBC.com (6/8/21), awal bulan ini, penulis persepakbolaan Spanyol, Guillem Balague, mengungkapkan bahwa Messi sudah sepakat memperpanjang kontrak hingga 2026, walaupun gajinya harus dipotong hingga setengahnya.

Namun ada syarat yag harus dipenuhi Barca yaitu menjual sejumlah pemain untuk mendanai kontrak baru Messi.

Juga sekaligus mengurangi anggaran gaji sekitar 200 juta euro untuk memenuhi persyaratan aturan keuangan dalam kriteria Financial Fair Play dari La Liga.

Tetapi hal itu faktanya sangat sulit dilakukan. Pemain-pemain mahal seperti Antoine Griezman, Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho masih mengalami kendala dilepas karena factor pandemic sudah menguras dana klub di Eropa. Akhirnya mereka harus terus digaji.

Sehingga jika Messi jadi dikontrak, maka akan menyalahi keseimbangan neraca keuangan klub Barcelona sekaligus melanggar aturan pembatasan gaji pemain sesuai regulasi La Liga.

Sebenarnya hal itu sudah diupayakan oleh Operator La Liga agar Barca bisa kembali melakukan kontrak baru dengan Messi. 

Liga sepak bola Spanyol pada hari Rabu mengumumkan bahwa CVC akan menyuntikkan 2,7 miliar euro (£ 2,3 miliar) ke La Liga  pergi ke klub.

La Liga baru saja mengumumkan kesepakatan baru yang besar dengan suntikan dana investasi dari perusahaan ekuitas swasta CVC sebesar 2,7 miliar Euro. 

Dengan imbalan 10 persen dari pendapatannya dan 10 persen saham di sebagian besar bisnis mereka. Sedangkan 90 persen adalah suntikan modal untuk klub La Liga. 

Untuk itu La Liga ingin membatu Barca sekitar 200 juta pounds. Dana ini lebih dari cukup untuk mengontrak kembali Messi kembali bermain di Nou Camp.

Namun ada syarat dari La Liga yang harus dipenuhi Barca, yaitu mereka harus menandatangani komitmen jangka panjang dengan La Liga, sekaligus mengubur ide membentuk European Super League bersama Real Madrid dan Juventus. 

Inilah latar belakang yang menjadi sebab Laporta menolak mentah-mentah bantuan La Liga tersebut. Presiden Barcelona itu tidak mau terikat perjanjian dengan La Liga dalam durasi jangka panjang kendati harus mengorbankan Messi.

Walaupun situasi keuangan Barca lumpuh dan membutuhkan dana segar, namun ambisi mereka yang berkelanjutan untuk membentuk Liga Super Eropa, terus dikejar Laporta dengan rekannya dari Real Madrid, Florentino Perez.

Akhirnya terbukti, tak lama setelah pernyataan Barca, Real Madrid juga mengirim pernyataan bahwa kesepakatan CVC itu dilakukan tanpa keterlibatan atau sepengetahuan klub itu dan mereka tidak bisa mendukungnya. 

Laporta mengatakan kepada Presiden La Liga, Javier Tebas: "Baiklah, mari kita lihat apa yang dilakukan mitra dana investasi baru Anda dari liga tanpa Messi. Giliran Anda yang bisa merasakannya." Dilansir BBC.com (6/8/21).

Inilah permainan tarik ulur antara La Liga dan Barcelona terkait Liga Super Eropa yang akan mengancam keberadaan La Liga, kompetisi level atas di Spanyol itu.

Lalu bagaimana langkah La Liga selanjutnya? Messi sudah jelas akan hengkang dari La Liga. Ini seakan Laporta langsung memukul La Liga dengan telak. Namun apakah permainan catur miliaran dolar ini sudah berakhir?

Kabar terakhir yang pasti adalah Messi sudah deal dengan Paris Saint Germain (PSG). Bahkan nomor punggung 19 sudah ditentukan untuk Messi, karena dia menolak nomor 10 milik Neymar.  

Hanya tinggal melalui tahapan formalitas belaka yang akan memastikan Messi menjadi milik PSG. Ah nasibmu La Pulga. Semoga betah di PSG bersama Neymar.

Salam bola @hensa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun