Formasi Enrique dengan False Nine ini cukup mengejutkan. Mancini mencoba menetralisir taktik ini agar duet bek tengah Bonucci dan Chiellini tidak terpancing bermain melebar.
Duet bek tengah Italia ini pasti kerepotan jika harus beradu lari dengan trio sayap Spanyol yang usianya jauh lebih muda itu.
Beberapa kali trio Dani Olmo, Ferran Torres dan Mikel Oyarzabal merepotkan kuartet bek Italia dengan duet Bonucci dan Chiellini.
Ferran, Olmo dan Oyarzabal adalah pemain-pemain sayap Spanyol. Terutama Oyarzabal yang mengisi posisi Morata banyak beroperasi sedikit ke belakang dari dua sayap Olmo dan Ferran.
Laga babak pertama pun berlangsung sangat ketat. Hingga turun minum skor masih imbang 0-0.Â
Spanyol berhasil memberdayakan kuartet bek mereka yang dikawal oleh duet bek tengah Aymeric Laporta dan Eric Garcia dan full back Jordi Alba dan Cesar Azpilliecueta.
Babak kedua Mancini sudah mampu memberikan arahan pada skuadnya dengan memperkuat lini tengahnya. Jorginho dan Marco Verrati ditempatkan lebih dalam untuk menetralkan pergerakkan trio muda Spanyol itu.
Melalui serangan balik dari bola yang berhasil direbut Jorginho. Maka baru pada menit ke-60 Federico Chiesa berhasil membobol gawang Spanyol yang dijaga Unai Simon.
Dari sisi kiri serangan balik Italia, Chiesa menerima bola hanya satu sentuhan tembakan kaki kanannya yang melengkung menembus pojok kanan atas gawang Spanyol. Â
Namun hanya 20 menit kemudian, Alvaro Morata sebagai pemain pengganti di babak kedua berhasil emnyamakan kedudukan 1-1.
Morata menerima bola dari luar kotak penalty. Membawanya masuk area penalty dengan melakukan umpan satu-dua dengan Dani Olmo. Kemudian bola ditembak rendah dengan kaki kirinya bersarang di gawang Donnarumma yang salah mengantisipasi.