Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Pembuka Euro 2020,"Gli Azzurri" Italia Memberi Bukti pada Turki

12 Juni 2021   05:07 Diperbarui: 12 Juni 2021   05:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ciro Immobile, pencetak gol kedua Italia ke gawang Turki dalam laga perdana Euro 2020 (Foto Skysports) 

Awal yang baik bagi Italia ketika dalam laga pertamanya berhasil mengalahkan Turki 3 gol tanpa balas. Laga pembuka Euro 2020 ini berlangsung di Stadion Olympico Roma, Sabu (12/6/21) dini hari WIB. 

BACA JUGA : Portugal "Sang Juara Bertahan" yang Disepelekan

Gol-gol Italia dicetak oleh Ciro Immobile, Lorenzo Insigne dan gol bunuh diri bek tengah Turki, Merih Demiral. Tim Italia sangat nyaman bermain di kandang sendiri Stadion Olympico Roma. Kedudukan hingga turun minum masih sama kuat tanpa gol. 

Manajer Italia, Roberto Mancini, usai laga tersebut menyatakan kepada UEFA.com (12/6/21) :  

"Kami bermain bagus. Dengan ini menjadi pertandingan pertama, itu tidak mudah dan kami melawan tim yang bagus. Penonton membantu kami, dan penting bagi kami untuk menggerakkan bola dengan cepat." 

Melihat kiprah Italia dalam turnamen ini sudah 38 laga dijalani mereka selama ini, namun tidak pernah mencetak lebih dari dua gol dalam pertandingan putaran final turnamen Piala Eropa. 

Gol pertama lahir hanya 8 menit sejak babak kedua dimulai. Berkat kejelian seorang Manuel Locatelli yang cepat berlari menerima umpan terobosan dari sisi kanan. Bola langsung diumpankan ke mulut gawang Turki yang di kawal Ugurkan Cakir. 

Bek tengah mereka, Merih Demiral berhasil memotong bola dengan dadanya, namun bola terpantul masuk ke gawangnya sendiri. Italia unggul 1-0 dan ini adalah gol pertama Gli Azzurri yang memberikan semangat lebih bagi mereka. 

Pada menit ke-66 lahir gol kedua berawal dari pergerakkan Insigne di area penalti Turki, penyerang Napoli ini menembak bola keras ke gawang yang berhasil ditepis Ugurkan Cakir. Namun bola tepisannya menghampiri Ciro Immobile untuk menjebol gawang Turki dengan mudahnya. 

Gol ketiga Italia terjadi pada menit ke-79, ketika kiper Ugurkan Akir salah mengumpankan bola yang diterima Nicolo Barella. Gelandang Inter ini langsung memberikannya kepada Jorginho di tengah, kemudian bola dengan tepat diumpankan ke sisi kiri. Di sana Lorenzo Insigne sudah siap dengan tendangan kaki kanannya yang melengkung menembus gawang Turki untuk ketiga kalinya. 

Italia layak memenangkan laga ini dengan performa mereka yang sangat agresif. Sangat fantastis melihat permainan Italia yang menyerang sangat jauh dari kesan tim yang selama ini dikenal sebagai tim Catenaccio yang sangat fanatik bertahan. 

Dengan formasi 4-3-3, Italia menjadi tim yang sangat agresif menyerang. Dengan trio gelandang Manuel Locatelli, Jorginho dan Nicolo Barella, mereka benar-benar menguasai lini tengah dan selalu pandai melakukan transisi yang cepat. 

Begitu pula trio penyerang mereka, Lorenzo Insigne, Ciro Immobile dan Domenico Beradi, merupakan kombinasi para penyerang yang sangat tajam menembus area penalti lawan. 

Kuartet bek Turki, Zeki Erik, Merih Demiral, Soyuncu dan Omut Mera, sangat kewalahan melayani mereka.  Berkali-kali dari sisi kiri atau kanan, Insigne dan Berrardi berhasil menembus pertahanan mereka. 

Di bawah mistar gawang, Italia menurnkan Gianluigi Donnarumma. Dibentengi kuartet para seniornya, duet bek tengah Giorgio Chellini dan Leonardo Bonucci serta duet full back, Leonardo Spinazolla dan Alessandro Folrenzi. 

Mereka terlalu tangguh untuk ditembus para penyerang Turki, Burak Yilmaz, Ozan Tufan dan Hakan Alhanoglu. Belum lagi penjaga gawang Donnarumma yang sangat tenang menghadapi setiap tembakan mereka. 

Roberto Mancini memilih untuk memainkan dua bek sayap yang cukup menyerang yaitu Alessandro Florenzi dan Leonardo Spinazzola. Begitu pula dalam starting line up itu ada nama Domenico Beradi lebih dulu turun sebelum digantikan  Federico Chiesa pada babak kedua. 

Italia memiliki 60 persen lebih dalam penguasaan bola dengan 24 peluang tembakan. Bukti dan fakta tersebut menunjukkan bahwa mereka sangat agresif. 

Dari peluang tersebut terdapat 8 tembakan on target, 11 off target dan hanya lima tembakan yang mampu diblok pertahanan Turki. Selama laga tersebut Italia juga memiliki 8 kesempatan tendangan penjuru. 

Ini adalah bukti bagaimana Italia kini menjadi tim yang selalu menyerang dan menyerang. Apakah Italia sudah keluar dari pakem mereka yang biasanya berfilosofi catenaccio. Entahlah. 

Namun apapun filosofi tim asuhan Roberto Mancini, kemenangan ini membuat mereka tidak terkalahkan dalam 28 pertandingan internasional. Mereka menang 23 laga dan draw 5 laga sejak kalah 1-0 dari Portugal di Lisbon diajang UEFA Nations League pada 2018. 

Selamat kepada Mancini dan skuad Pangeran Biru Italia yang berhasil melewati laga perdananya yang biasanya berlangsung penuh tantangan. Italia akan berhadapan melawan Swiss pada laga kedua mereka di penyisihan grup A. Sedangkan Turki bertemu Wales. 

Salam bola @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun