"Aku tidak tahu Kak Aya," suara ragu dari jawaban Anita ketika Adzkia memintanya untuk menikah dengan suaminya.
Permintaan itu disampaikan Adzkia Samha Saufa, wanita cerdas, cantik, anggun dan lembut itu. Adzkia mengatakannya dengan linangan air mata.
"Nita, aku mohon. Hanya kamu yang pantas menjadi penggantiku, "kata-kata Adzkia seperti tersekat dikerongkongannya.
Anita masih terdiam. Wajahnya tertunduk penuh kebimbangan. Anita adalah pengagum Prasaja Utama, pria yang sekarang menjadi suami Adzkia.
Saat itu jujur saja cinta Anita hanya untuk Prasaja walaupun akhirnya harus menyadari dan menerima kenyataan, pria idamannya menjadi milik kakak sepupunya, Adzkia.
Anita rasanya masih mengingat saat pertama bertemu dengn Prasaja ketika Azkia memperkenalkan pria ganteng ini sebagai tunangannya.
Sejak pertemuan itu, Anita sangat kagum kepada sosok Prasaja yang berwibawa, cerdas dan ganteng. Pembawaan Prasaja yang kalem dan terkesan pendiam juga sangat mengesankan Anita sebagai gadis yang ceria.
Berbeda dengan Anita yang ceria, Adzkia adalah gadis yang pendiam namun sangat perhatian kepada siapapun. Sikap seperti ini sangat disukai seorang Prasaja.
Usia Anita saat itu masih muda namun sudah sangat mengidolakan seorang Prasaja. Dalam dirinya seakan tidak ada pria lain yang paling dikaguminya selain Prasaja.
Masa-masa remaja saat SMA pun dia melewatinya tanpa mau menerima uluran cinta dari pemuda-pemuda teman sekolahnya yang sebenarnya tidak kalah ganteng dari Prasaja.
Masuk kancah perguruan tinggi juga tidak sedikit rekan mahasiswa mendekatinya. Namun Anita tetap tidak bisa menggeser kedudukan Prasaja dari hatinya, padahal Prasaja sudah jadi suami Adzkia, sepupunya.