Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

England Vs San Marino, "Pesta Gol" di Wembley Stadium

26 Maret 2021   05:50 Diperbarui: 26 Maret 2021   07:44 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raheem Sterling menjadi Kapten Three Lions saat melawan San Marino (Foto Skysports.com)

Stadion Wembley adalah saksi bisu kiprah perdana Three Lions menghadapai kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, Jumat (26/3/21) dini hari WIB. Lawan England adalah San Marino, tim yang bukan tandingan yang seimbang sehingga mereka harus menerima 5 gol tanpa balas dalam laga tersebut. 

BACA JUGA : Belanda Kalah dari Turki, Ada 2 Pemain Liverpool Saling Berhadapan

San Marino berada di peringkat 210 dunia, tidak pernah memenangkan kualifikasi untuk turnamen besar, dan sekarang telah kehilangan 44 pertandingan terakhir mereka di kualifikasi Piala Dunia. Wajar saja England pesta gol dengan gembira di rumah sendiri.  

Lima gol England dicetak oleh Dominic Carvert-Lewin 2 gol, dan masing-masing 1 gol oleh James Ward-Prowse, Raheem Sterling dan Ollie Watkins. 

Jelas San Marino bukan lawan yang mampu mengimbangi skuad yang penuh bintang Premier League tersebut. 

Satu gol Raheem Sterling menurut catatan Opta yang dirilis di laman Twitter.com/OptaJoe (26/3/21), membuat dirinya telah mencetak gol ke-150 dalam karirnya. 

Sterling mencetak 136 gol untuk dua klubnya Liverpool dan Man City dan 14 gol untuk Inggris, dengan 12 dari 14 gol tersebut untuk The Three Lions datang dalam 14 penampilan terakhirnya. 

Menurut catatan UEFA.com (26/3/21), England menciptakan peluang 32 total tembakan, 15 tembakan tepat sasaran lima diantaranya menjadi gol. Ada 13 tembakan off target dan 3 dapat dimentahkan kier San Marino. 

Catatan yang menggambarkan dominasi permainan kedua tim yang jomplang. Namun demikian terlihat para penyerang England masih belum terlihat tajam. 

Dari 15 tembakan yang tepat sasaran ke gawang San Marino namun hanya 5 tembakan yang berhasil menjadi gol. 

Melihat penguasaan bola mereka yang hampir 85 persen seharusnya England bisa menang lebih dari 5 gol seperti yang mereka hasilkan malam itu. 

Akurasi operan para pemain England juga memiliki persentase yang tinggi yaitu sebesar 93 persen. 

Gareth Southgate memakai formasi 4-2-3-1, formasi yang tidak biasanya. Selama ini England akrab dengan formasi 4-4-2 , 4-3-1-2 atau 4-3-3. 

Mungkin Southgate ingin mencoba formasi ini bagi para pemain baru yang dipanggil ke tim asuhannya. 

Dalam laga ini Southgate menukar tiga bek untuk pertahanan empat orang di depan kiper Nick Pope yaitu Conor Coady bersama John Stones di bek tengah. 

Sementara di lini tengah, James Ward-Prowse dan Kalvin Phillips menjadi sentral sebagai duet pivot. 

Jesse Lingard, Mason Mount, dan kapten pengganti Raheem Sterling mendukung striket tunggal mereka, Dominic Calvert-Lewin. 

Dengan formasi ini diharapkan terjadinya keseimbangan permainan dengan menempatkan duet pivot yang menjaga transisi permainan. 

Namun patut dipertanyakan formasi ini digunakan melawan tim lemah seperti San Marino. Eksperimen Southgate yang dikritisi banyak pengamat. 

Southgate sebenarnya bisa menggunakan formasi lebih menyerang misalnya dengan 4-3-3 karena dalam ajang ini butuh selisih gol yang ideal dalam penentuan tim yang lolos ke putaran final Piala Dunia di Qatar pada tahun 2022.  

Menyoroti permainan Lingard yang sedang panas bersama klubnya West Ham, terlihat dalam laga ini Lingard selalu mengambil posisi yang cerdas. Sehingga selalu menciptakan momen bagi peluang England. 

Dia juga bermain dengan energi yang terlihat seperti dalam penampilannya bersama skuad West Ham akhir-akhir ini. 

Saat pertandingan usai, ia telah melepaskan 10 tembakan dan menciptakan tiga peluang bagi rekan satu timnya.  

Dalam rilis situs UEFA.com (26/3/21) tersebut juga Gareth Southgate, pelatih kepala Inggris, berbicara kepada ITV Sport : "Saya sangat senang, tidak hanya cara kami memindahkan bola dengan cepat dan pergantian posisi, tetapi cara kami menekan saat kehilangan bola menyoroti mentalitas tim selama 90 menit penuh. Tentu saja itu lawan yang harus kami kalahkan, tetapi saya pikir mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik." 

Kualitas pemain-pemain England memang masih di atas para pemain San Marino. Praktis mereka menguasai sepenuhnya pertandingan tersebut. Manajer Tiga Singa ini juga melihat begitu banyak pemain muda dengan ketrampilan individu yang sangat bagus. 

Dalam laga kualifikasi ini tampaknya para pemain, khususnya pemain muda ingin menampilkan kemampuan terbaik mereka agar bisa terpilih oleh Sang Manajer masuk dalam skuad menghadapi ajang Piala Eropa 2021 yang berlangsung bulan Juni nanti. 

Mereka seperti Jesse Lingard, Phil Foden, Mason Mount, Bukayo Saka dan Marcus Rashford adalah pemain-pemain muda yang memliki prospek menjanjikan untuk terpilih dalam skuad Southgate dalam Piala Eropa 2021 ini.  

Dengan kemenangan ini England memimpin klasemen grup I membawahi Albania, Polandia, Hongaria, Andora dan San Marino. Selamat untuk Three Lions, mereka selanjutnya memiliki agenda laga melawan Albania di Air Albania Stadium - Tirana, pada Minggu (28/3/21) pukul 23.00 WIB.  

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun