Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada yang Beda Penampilan Liverpool di Babak 16 Besar Liga Champions

12 Maret 2021   04:37 Diperbarui: 12 Maret 2021   04:49 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trio Liverpool, Mane, Jota dan Mo Salah (Foto Skysports)

Liverpool saat ini sedang terpuruk di kompetisi Premier League. Praktis mereka tidak bisa mempertahankan gelar yang mereka raih pada musim kompetisi tahun lalu.

BACA JUGA : Klopp Tinggalkan Liverpool, Melatih Der Panzer? 

Sebagai juara bertahan saat ini, The Reds berada di posisi ke-8 dengan 43 poin jauh tertinggal 25 poin dari Manchester City di posisi puncak dengan 68 poin.

Hingga laga mereka ke-28, Liverpool sudah mengalami 9 kekalahan dan hanya memenangkan 12 laga. Sisanya mereka bermain draw sebanyak 7 laga.

Pencapaian yang kurang mengesankan kalau tidak mau dikatakan prestasi sangat buruk. Juergen Klopp tentu memiliki alasan kuat dengan kondisi skuad asuhannya.

Kebobolan 36 gol dan mampu mencetak 47 gol masih lumayan ada selisih surplus 11 gol. Gambaran yang jelas  dimana masalah yang terjadi pada tim asal Merseyside ini.

Terpuruk di Premier League, Liverpool justru berkibar di ajang Liga Champions. Saat ini mereka sudah berhasil lolos ke babak perempat final.

Memperhatikan data statistik yang dirilis UEFA.com (11/3/21), tidak seperti biasanya Liverpool dalam dua leg melawan Leipzig hanya menguasai bola sebesar 40 persen.

Dalam dua leg pertemuan mereka, pertandingan lebih banyak dikendalikan oleh RB Leipzig. Liverpool menunjukkan penampilan yang lebih bertahan dengan zona marking.

Mungkin banyak yang kurang memperhatikan tentang gaya bermain Liverpool ini. Skuad Juergen Klopp kali ini tidak terlalu seagresif permainan mereka di Premier League.

Namun dengan gaya bermain seperti ini, Liverpool justru bisa mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu kemenangan dalam laga.

Pada leg pertama, Liverpool hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran dan dua tembakan ini berhasil menjadi dua gol. Sadio Mane dan Mohamed Salah yang meuwjudkan gol tersebut.

Begitu pula pada leg kedua, seakan taktik ini kembali diulang lebih defensif. Skuad Liverpool membiarkan Leipzig leluasa menyerang dengan penguasaan bola hingga 60 persen.

Liverpool hanya melakukan serangan balik namun efektif. Mereka memiliki 12 kesempatan tembakan dengan 7 tembakan tepat sasaran dan 4 tembakan melebar dari gawang lawan. Satu lagi berhasil diblok.

Dari 7 tembakan yang tepat sasaran itu dua menjadi gol. Kembali sepasang gol tersebut hasil karya Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Dalam catatan statistic tersebut juga bisa diperhatikan kinerja pertahanan Liverpool. Mereka melakukan 13 tackling dan pelanggaran sebanyak 18 kali yang menunjukkan mereka mendapat tekanan lawan.

Sebanyak 22 kali membuat pengamanan bola di area penalti dan 71 kali balls recovered. Dalam kondisi seperti ini, Liverpool hanya memiliki 70 persen umpan akurat.

Pada laga ini yang menarik adalah dikembalikannya posisi Fabinho sebagai gelandang bertahan yang melapis duet bek tengah, Ozan Kabak dan Nathaniel Phillips.

Dengan adanya Fabinho di sana, maka Thiago Alcantara lebih leluasa membantu serangan bersama Wijnaldum. Mereka melakukan transisi dengan baik usai bola mereka rebut.

Komposisi yang diturunkan Klopp pada leg kedua melawan Leipzig ini tampak lebih stabil di semua lini. Terutama lini belakang mulai menunjukkan kemajuan berarti.

Trio penyerang Liverpool walaupun tanpa Firmino yang cedera, namun Diogo Jota sudah menunjukkan penampilan yang menjanjikan.

Juergen Klopp, manajer Liverpool mengatakan kepada BT Sports (11/3/21) : "Hal terbaik yang dilakukan para pemain adalah tidak ada yang benar-benar bisa melihat betapa bagusnya Leipzig."

"Mereka monster, sangat kuat. Anda melihat larinya mereka di belakang, tapi kami bertahan dengan sangat baik."

Pernyataan yang memuji kemampuan bertahan dari skuad asuhannya dari serangan para monster skuad Leipzig.

Klopp memuji terutama kinerja duet bek tengah Kabak dan Phillips. Pasangan bek tengah ini harus sering diturunkan agar semakin padu. Mereka juga semakin sejalan dengan kiper Alisson.

Bagaimanapun Klopp harus memulai dengan sesuatu yang baru pada posisi bek tengah mereka. Lebih banyak lagi melakukan rotasi dari bek tengah yang ada saat ini.

Hasil dua gol malam itu telah meloloskan Liverpool ke babak 8 besar yang akan diundi pada hari Jumat 19 Maret 2021 di Nyon Swiss.

Kemenangan dua gol ini juga membuat rekor Liverpool yang kini telah mencetak 100 gol Liga Champions dalam 44 pertandingan di bawah manajer Juergen Klopp.  

Pencapaian yang patut diapresiasi namun yang paling penting kini Juergen Klopp sudah memiliki skuad yang bisa dijadikan pegangan untuk beraksi di Premier League.

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun