Namun dengan gaya bermain seperti ini, Liverpool justru bisa mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu kemenangan dalam laga.
Pada leg pertama, Liverpool hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran dan dua tembakan ini berhasil menjadi dua gol. Sadio Mane dan Mohamed Salah yang meuwjudkan gol tersebut.
Begitu pula pada leg kedua, seakan taktik ini kembali diulang lebih defensif. Skuad Liverpool membiarkan Leipzig leluasa menyerang dengan penguasaan bola hingga 60 persen.
Liverpool hanya melakukan serangan balik namun efektif. Mereka memiliki 12 kesempatan tembakan dengan 7 tembakan tepat sasaran dan 4 tembakan melebar dari gawang lawan. Satu lagi berhasil diblok.
Dari 7 tembakan yang tepat sasaran itu dua menjadi gol. Kembali sepasang gol tersebut hasil karya Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Dalam catatan statistic tersebut juga bisa diperhatikan kinerja pertahanan Liverpool. Mereka melakukan 13 tackling dan pelanggaran sebanyak 18 kali yang menunjukkan mereka mendapat tekanan lawan.
Sebanyak 22 kali membuat pengamanan bola di area penalti dan 71 kali balls recovered. Dalam kondisi seperti ini, Liverpool hanya memiliki 70 persen umpan akurat.
Pada laga ini yang menarik adalah dikembalikannya posisi Fabinho sebagai gelandang bertahan yang melapis duet bek tengah, Ozan Kabak dan Nathaniel Phillips.
Dengan adanya Fabinho di sana, maka Thiago Alcantara lebih leluasa membantu serangan bersama Wijnaldum. Mereka melakukan transisi dengan baik usai bola mereka rebut.
Komposisi yang diturunkan Klopp pada leg kedua melawan Leipzig ini tampak lebih stabil di semua lini. Terutama lini belakang mulai menunjukkan kemajuan berarti.
Trio penyerang Liverpool walaupun tanpa Firmino yang cedera, namun Diogo Jota sudah menunjukkan penampilan yang menjanjikan.