Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Performa "The Babies" Leo-Daniel di Swiss Open 2021

7 Maret 2021   10:27 Diperbarui: 7 Maret 2021   10:35 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra belia Indonesia, Leo/Daniel (Foto BWFbadminton.com)

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin harus terhenti di babak perempat final turnamen Swiss Open 2021 yang berlangsung sejak 2-7 Maret 2021 di ST. JAKOBSHALLE Basel, SWITZERLAND. Turnamen dengan level BWF World Tour Super 300 memperebutkan prize money 140.ooo US Dollars.  

Ganda putra belia ini yang sering dijuluki The Babies, sebenarnya tampil cukup menjanjikan dalam turnamen ini. Mungkin hanya karena jam terbang yang belum memadai sehingga mereka tersingkir di babak perempat final. 

Mari kita lihat sepak terjangnya sejak babak pertama. Lawan pertama Leo/Daniel adalah ganda Perancis, Eloi Adam/Julien Maio yang berhasil mereka kalahkan dengan dua game langsung, 21-12 dan 21-21-10. 

Babak kedua sudah menunggu pasangan ganda putra asal England,Ben Lane/Sean Vendy yang diunggulkan pada posisi kedelapan. Juara dunia junior Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin mengirim Ben Lane dan Sean Vendy pulang kandang hanya dalam 42 menit. 

Leo/Daniel menang dengan dua game, 21-19 dan 21-15. Kemenangan yang membuat The Babies lolos ke perempat final. Di sana tanttangan lebih serius sudah menanti mereka. 

Di babak 8 besar ini sudah menunggu unggulan pertama asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Ganda putra Malaysia ini memiliki ranking 9 Dunia sedangkan Leo/Daniel ada di posisi ranking 42 Dunia. Perbedaan ranking yang sangat jauh. Ini juga gambaran jam terbang dari kedua pasangan ini. 

Dua ganda ini sebelumnya pernah bertemu pada turnamen Toyota Thailand Open bulan Januari 2021 yang lalu. Leo/Daniel dalam laga tersebut harus mengakui keunggulan ganda putra Malaysia tersebur dengan rubber games, 21-12, 6-21 dan 21-12. Pertarungan yang sangat menguras tenaga di babak 16 besar tersebut. 

Pada turnamen Swiss Open ini kembali mereka bertemu namun terjadi pada babak 8 besar menuju semi final. Kembali ganda Malaysia tersebut berhasil menundukkan ganda belia Indonesia berusia 19 tahun ini, juga dengan rubber games, 21-18, 9-21 dan 21-16. 

Pertarungan mereka pada game pertama masih ketat saling susul menyusul pengumpulan poin. Leo/Daniel memimpin langsung dengan 2-0, 4-2 dan 6-4. Aaron/Soh berhasil menyamakan kedudukan pada angka 6-6. 

Sejak kedudukan ini, ganda Malaysia terus melaju tidak tersentuh oleh Leo/Daniel sampai mereka akhirnya memenangkan game ini dengan 21-18. 

Sempat sebenarnya mereka bertahan pada posisi angka 18-19, hanya satu angka saja Leo/Daniel untuk menyamakan kedudukan. Namun pada posisi ini, AAron/Soh berhasil mengambil dua poin berturut-turut untuk meraih 21-18. 

Game kedua pertarungan sangat menyolok dimenangkan oleh Leo/Daniels dengan 21-9. Memimpin dengan 3-1 kemudian 5-2 terus melaju hingga menjauh pada posisi angka 11-4. Selanjutnya mereka tidak terbendung mendapat poin 15-4 dan akhirnya memenangkan laga ini 21-9. 

Kesannya game ini sengaja dilepas oleh ganda Malaysia ini seperti ketika mereka bertemu Leo/Daniels di Toyota Thailand Open bulan Januari yang lalu. Ganda Malaysia saat itu kemudian bangkit pada game ketiga. 

Ternyata pada game ketiga di Swiss Open ini terulang lagi momen bangkitnya Aaron/Soh seperti dalam laga sebelumnya dengan lawan yang sama. Leo/Daniel tampaknya tidak bisa mempertahankan performa permainan mereka terutama dalam menutup pertahanan yang sering goyah. 

Mereka hanya bisa mengimbangi ganda Malaysia ini pada posisi 3-3. Selanjutnya poin demi poin diraih oleh Aaron/Soh dengan mudah dan Leo/Daniel tidak bisa menyentuh perolehan poin mereka walaupun berakhir dengan perolehan 16 poin. Ganda Malaysia itu berhasil menutup game ketiga dengan 21-16 dan berhasil lolos ke semi final. 

Ciri khas dari pemain ganda kita jika mereka sudah tertinggal akan sulit mengejar poin lawan. Begitu pula seringkali poin-poin lawan didapatkan akibat dari kesalahan pemain kita sendir. Terlalu mudah kehilangan bola dan kehilangan poin yang sebenarnya tidak perlu terjadi. 

Faktor fisik juga merupakan faktor kunci yang selama ini masih belum digarap dengan serius. Pemain Indonesia sering kehabisan "bensin" pada game ketiga jika laga harus diselesaikan dengan rubber game.  

Hasil ini memberikan catatan pertemuan kedua pasangan ganda tersebut menjadi 2-0 untuk kemenangan ganda Aaron/Soh dari Malaysia terhadap ganda muda Indonesia, Leo/Daniels, Si Babies. 

Perjalanan masih panjang anak muda. Leo/Daniels masih mampu mengukir prestasi di masa depan. Tetap tekun berlatih dan berbenah baik dalam meningkatkan teknik, taktik maupun kebugaran stamina. Bravo Bulutngkis Indonesia.

@hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun