Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta Hitam

6 Februari 2021   16:17 Diperbarui: 13 Februari 2021   15:25 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

"Mas Hen, terimakasih ya sudah mau berteman denganku. Aku merasakan rasa nyaman selalu berada di sisimu. Aku selalu berharap Mas Hendar masih terus mau membimbingku menuju kepada kebaikan," kata Mikayla dengan suara pelan sekali. Kini tatapan mata indahnya mulai berkaca-kaca karena rasa haru dalam hatinya.

Aku masih ingat momen tersebut dan aku memberanikan diri mengusap titik air mata yang mengalir di pipinya. Akupun saat itu menatap sambil membisikan kata-kata semangat kepada Mikayla.

Banyak momen lain yang menunjukkan bahwa Mikayla benar-benar sangat nyaman bersamaku pada setiap kesempatan. Ketika Kayla ada bersamaku, terlihat dirinya begitu hangat dan ceria.

Bahkan Tiffany pernah pula bercerita bahwa sahabatnya kini sudah menemukan jalan baru yang mencerahkan. Tentu saja Tiffany sangat bahagia karena selama ini hanya mendung yang mengurungnya dalam penderitaan yang tragis.

Apakah benar aku sudah mencintai Mikayla. Apakah juga benar Mikayla sudah mulai mencintaiku?

Jika benar bahwa cinta itu sudah ada yang berasal dari dua insan yang berbeda religi dan tradisi, lalu apa namanya cinta yang terbentuk tersebut?

Apakah bisa disebut cinta hitam, yaitu cinta yang masih memiliki kegelapan yang sulit diraba?  Entahlah.

@hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun