"Mas Hen, terimakasih ya sudah mau berteman denganku. Aku merasakan rasa nyaman selalu berada di sisimu. Aku selalu berharap Mas Hendar masih terus mau membimbingku menuju kepada kebaikan," kata Mikayla dengan suara pelan sekali. Kini tatapan mata indahnya mulai berkaca-kaca karena rasa haru dalam hatinya.
Aku masih ingat momen tersebut dan aku memberanikan diri mengusap titik air mata yang mengalir di pipinya. Akupun saat itu menatap sambil membisikan kata-kata semangat kepada Mikayla.
Banyak momen lain yang menunjukkan bahwa Mikayla benar-benar sangat nyaman bersamaku pada setiap kesempatan. Ketika Kayla ada bersamaku, terlihat dirinya begitu hangat dan ceria.
Bahkan Tiffany pernah pula bercerita bahwa sahabatnya kini sudah menemukan jalan baru yang mencerahkan. Tentu saja Tiffany sangat bahagia karena selama ini hanya mendung yang mengurungnya dalam penderitaan yang tragis.
Apakah benar aku sudah mencintai Mikayla. Apakah juga benar Mikayla sudah mulai mencintaiku?
Jika benar bahwa cinta itu sudah ada yang berasal dari dua insan yang berbeda religi dan tradisi, lalu apa namanya cinta yang terbentuk tersebut?
Apakah bisa disebut cinta hitam, yaitu cinta yang masih memiliki kegelapan yang sulit diraba? Â Entahlah.
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H