Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta Hitam

6 Februari 2021   16:17 Diperbarui: 13 Februari 2021   15:25 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

Mungkin inilah yang membuat aku masih juga belum menemukan dambaan hatiku. Ada dua sahabatku, Fadli dan Arga yang sering mengolok-olokku agar secepatnya aku memiliki calon istri sebelum wisuda dokter spesialis bedahku digelar. Agar dalam upacara wisuda itu ada pendamping. Masa masih jomlo terus, kata mereka.

Aku mencoba merenung dengan ke "jomlo" anku ini. Benar juga sih apa yang dikatakan Fadli dan Arga. Tapi siapa gadis yang cocok buatku?

Anissa Humaira, putri Habib Abi? Annisa adalah putri bungsu dari sahabat Bapak bernama Habib Abi, seorang ulama kharismatik yang cukup dikenal di kotaku.

Bapak dan Habib Abi pernah sama-sama berguru di Ponorogo dan Jombang, karena itu mereka bersahabat seperti layaknya saudara kandung saja.

Annisa memang cantik, seorang wanita cerdas dengan karakter muslimah yang selalu menerapkan ajaran agama. Namun selama ini aku hanya menganggapnya sebagai seorang adik saja.

Lalu siapa? Apakah Mikayla Angela? Jujur untuk wanita yang satu ini bagiku, Kayla sudah benar-benar mempesonaku. Jatuh cinta pada pandangan pertama berlanjut dengan rasa empati yang sangat dalam dengan masa lalunya.

Mikayla sosok wanita cantik yang pernah terperosok ke dalam jurang kemaksiatan hanya karena sakit hati dan balas dendam. Trauma masa lalu yang butuh penyembuhan.

Anehnya justru aku menginginkan dirinya menjadi pendamping hidupku. Apalagi beberapa fakta tentang pengakuannya dan kejujurannya padaku.

"Mas Hen. Wanita semacamku ini adalah wanita kotor yang tidak layak dicintai. Aku tidak berharap banyak ada lelaki yang bisa mencintaiku." Suatu hari kata Kayla dalam suatu perbincangan pada sore yang sejuk itu di rumah kostnya.

"Kayla. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan seorang Nabipun tidak sempurna karena yang paling sempuran itu hanya Tuhan." Kataku berfilosofi. Aku melihat Mikayla tersenyum damai.

"Mas. Kamu itu selalu membuatku merasa damai. Tutur kata yang keluar dari bibirmu seakan semuanya adalah hikmah terbaik untukku." Kata Kayla sambil menatapku tak berkedip. Tatapan dari sepasang mata yang indah yang mengharapkan cinta masa depannya bisa terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun