Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usai Laga Leicester City vs Chelsea, Terjadi "Kudeta" terhadap Manchester United

20 Januari 2021   05:51 Diperbarui: 20 Januari 2021   06:13 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Maddison dan Vardy usai Leicester City menang 2-0 atas Chelsea (Foto Skysports.com)

Manchester United harus menyerahkan pucuk pimpinan klasemen yang direbutnya dari Liverpool 17 Januari 2021 lalu kepada Leicester City. Skuad Foxes asuhan Brendan Rodgers ini berhasil menang 2-0 atas Chelsea di King Power Stadium, Leicester City, Rabu (20/1/21) dini hari WIB. 

Namun Manchester United mempunyai peluang merebut kembali tahta klasemen tersebut jika mereka menang dalam laga melawan Fulham di Craven Cottage, London pada Kamis (21/1/21) dini hari pukul 03.15 WIB. 

Untuk pertama kalinya skuad Leicester City memimpin klasemen musim ini sejak Premier League ini dijalaninya. James Maddison dan Wilfred Ndidi menjadi aktor kemenangan malam itu dengan gol mereka. 

Sejauh ini The Foxes telah memenangkan 30 dari 35 pertandingan Liga Premier mereka saat mencetak gol pertama di bawah Brendan Rodgers. Lima laga mereka yang lain berakhir dengan satu laga draw dan empat laga mengalami kekalahan.  

Kemenangan ini membuat Leicester City meraih 38 poin unggul satu poin dari United yang posisinya tergeser ke tempat kedua. Sementara kekalahan Chelsea membuat skuad Blues dari London ini tergusur West Ham United yang menang 2-1 atas West Bronwich Albion. 

Bagi Chelsea, sejak mengalahkan Leeds untuk naik ke puncak klasemen pada bulan Desember lalu, Chelsea hanya mengambil tujuh poin dari 14 poin (8 laga ) yang tersedia di Liga Premier yaitu menang 2 laga, seri satu laga dan 5 laga mengalami kekalahan. 

Dalam laga ini  Leicester tidak mengubah formasi dari kemenangan 2-0 pada hari Sabtu lalu atas Southampton. Jamie Vardy mulai bermain meskipun masalah pinggulnya terus berlanjut. 

Sementara Frank Lampard membuat empat perubahan untuk Chelsea. Tammy Abraham, Reece James, Kai Havertz dan Callum Hudson-Odoi semuanya masuk menyusul kemenangan akhir pekan lalu di Fulham. 

Malam yang mengesankan bagi skuad Foxes di King Power Stadium. Awal yang luar biasa bagi Leicester saat laga baru berlangsung 6 menit, Maddison dan Mark Albrighton menciptakan situasi dua lawan satu. Albrighton memotong bola untuk mencari Harvey Barnes, tetapi pemain sayap itu tidak bisa membuat koneksi bersih dengan tendangannya. 

Namun beruntung bagi Leicester bola ternyata jatuh dengan baik di kaki Wilfred Ndidi, yang dengan tenang menceploskannya ke gawang Chelsea di tengah area penalti yang padat pemain. Ini merupakan kunci penting kemenangan Leicester dengan gol cepat. 

Empat menit sebelum turun minum kali ini James Maddison mencetak gol dari assis Albrighton. Chelsea mengira mereka mendapat penalti beberapa menit sebelumnya. Hanya dalam sekejap saja mereka menemukan diri mereka tertinggal dua gol. 

Saat itu wasit Craig Pawson memutuskan Jonny Evans telah melakukan pelanggaran terhadap Christian Pulisic di dalam area penalti. Namun, VAR mengintervensi dan membatalkan keputusan tersebut.

Ini benar-benar pertahanan yang buruk dari tim asuhan Frank Lampard. Bola panjang yang sangat sederhana dari umpan Albrighton memilih dan menemukan Maddison, yang memasukkan bola melewati kiper Chelsea, Mendy, masuk ke pojok tiang jauh gawangnya. 

Maddison berhasil mencetak gol secara beruturut-turut dalam tiga laga Leicester di Premier League. Sejauh ini Maddison memiliki kontribus dengan 5 gol dan dua assis bersama klubnya. 

Sementara itu catatan lain dari situs resmi klub, Leicester, LCFC.com (20/1/21), menyebutkan bahwa Kasper Schmeichel diberi penghargaan khusus sebagai pengakuan atas penampilannya yang ke-400 bersama The Foxes. Malam itu kiper asal Denmark ini juga bermain cemerlang.

Dia berhasil memotong umpan silang Reece James di tiang dekat sebelum meninju sundulan Thiago Silva ke tempat yang aman dalam laga yang mendebarkan melawan The Blues Chelsea. 

Dari catatan Premierleague.com (20/1/21), Leicester sebenarnya tidak begitu banyak menguasai bola hanya sekitar 36 persen mereka kuasai. Sebaliknya tamu mereka, Chelsea mendominasi permainan dengan 64 persen penguasaan bola, 809 sentuhan bola dan 625 operan bola. 

Penyelesaian para penyerang The Blues Chelsea yang tidak efektif dan lini belakang yang sangat buruk membuat mereka sangat mudah ditembus pemain Foxes. Gol cepat Leicester di menit ke-6 juga mempengaruhi permainan Chelsea. 

Usai laga tersebut, Brendan Rodgers pelatih Leicester memberikan komentar seperti dilansir Skysports.com (20/1/21): "Itu adalah penampilan yang sangat bagus. Chelsea adalah tim berbakat dengan kualitas individu tetapi sebagai tim kami sangat baik. Kami memiliki ancaman serangan yang hebat di periode pertama. Harvey Barnes sensasional, sangat menarik. Kami sangat baik." 

Selamat untuk The Foxes Leicester City. Selamat untuk Brendan Rodgers. Perjalanan baru separuh kompetisi masih ada 19 laga di depan yang harus dijalani. Frank Lampard harus kembali kerja keras memberikan motivasi kepada skuad asuhannya. 

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun