"Mas Hen jujur saja saat aku bertemu denganmu, ada rasa damai tatkala mendengar tutur kata yang keluar dari seorang lelaki yang baik penuh ketulusan," kata Mikayla. Aku terharu mendengar penuturan jujurnya tentang diriku.
Kehidupan selalu menawarkan harapan bagi siapa saja yang terus bersungguh sungguh dalam berupaya. Buanglah semua fikiran dan pandangan yang melemahkan.
Ambillah hal hal yang secara nyata membawa keluar dari masalah rumit yang tidak bisa selesai dalam hitungan detik. Yakinlah bahwa Allah sebaik baik Penolong.
Sejak pertemuan malam itu aku semakin simpati dengan nasib Mikayla. Aku semakin bertekad untuk memberikan semangat kepadanya apalagi Mikayla sudah bertekad ingin kembali ke jalan yang penuh dengan warna putih.
Lambang kesucian dambaan semua insan yang berharap selalu dengan kasih dan sayangNya.
Hari kemarin hanya sesekali saja boleh di tengok, sekedar sebagai pengingat pengalaman pahit. Hari di depan jauh lebih penting dan hari ini adalah kepastian langkah menuju ke sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H