Di balik paras cantik Mikayla Angela, seperti tersimpan sejuta misteri sehingga saat dia tersenyumpun kadang aku melihat ada garis duka yang dalam. Ada nestapa yang tersimpan berkepanjangan. Seakan menyandera kebahagiaannya.
Lamunan dari seorang Hendarno Al Ghufron. Aku baru tersadar dari lamunanku ketika Mikayla menegurku.Â
"Hei Mas Hendar! Kenapa jadi melamun?" Tanya Mikayla.
"Oh iya maaf Kayla. Aku bukan, bukan sedang melamun tapi merenung."
"Apa yang kamu renungkan Mas?"
"Aku berfikir bahwa Tuhan selalu ada dan hadir dalam seluruh masalah yang kita hadapi. Tidak ada satu perkarapun yang menjadi solusi kecuali dengan campur tanganNya" Kataku berfilosofi.
"Ya Mas. Aku juga yakin Tuhan selalu hadir dalam semua kejadian yang kita alami. Misalnya aku ditakdirkanNya bisa berkenalan dengan mas Hendar."
"Betul Kayla. Aku pertama kali melihatmu di Halte depan Kampus itu!"
"Aku juga Mas. Saat itu aku mempunyai firasat bahwa aku akan bertemu dengan seorang Pria yang baik, ramah, sopan dan hormat kepada wanita," kata Mikayla dan kulihat raut wajahnya mulai mendung, matanya berkaca-kaca.
BACA JUGA : Tiffany Bicara Mikayla