Musisi kondang Iwan Fals berpendapat bahwa Elkan Baggott lebih baik keluar saja dari Timnas Garuda Muda.Â
Hal ini, kata Iwan beralasan karena Baggott tidak rutin mengikuti latihan bersama skuad Timnas U-19.Â
Tidak rutin bersama dalam skuad Garuda akan merusak mood pemain lainnya. Demikian kata Iwan.Â
Saya hanya tersenyum membaca komentar Iwan Fals dalam medsos pribadinya, Twitter.com/iwanfals (11/10/20) :Â
"Lalu kalau Elkan Baggott cuma keluar masuk saja waktu latihan, mending enggak usah sajalah, nanti malah ngerusak mood tim. Main bola kan enggak bisa jagoan sendiri, saya baca beritanya cuma sampai tanggap 14 Oktober doang, lalu dia kembali ke klubnya," tulis Iwan Fals melalui Twitter di atas.Â
Tanggapan Iwan Fals bahwa Baggott jika hanya keluar masuk di tim, bisa merusak kekompakan yang sudah terjalin diantara mereka. Faktanya ternyata tidaklah demikian.Â
Anggapan Iwan Fals ini sebagai gambaran umum dari kebanyakan masyarakat sepakbola kita bahwa basis pembinaan berada pada pemusatan latihan seperti yang sekarang dijalani Garuda Muda di Kroasia.Â
Padahal di Eropa dan Amerika Latin yang budaya sepakbolanya sudah maju. Training Center sudah tidak dibutuhkan lagi. Mereka cukup bermain di kompetisi reguler.Â
Inilah yang terjadi dengan Elkan Baggott yang baru mendapat izin dari klubnya, Ipswich Town pada saat jeda International.Â
Pemain profesional di Inggris sudah terbiasa dengan budaya sepakbola sehingga mereka cukup berkumpul satu dua hari sudah mampu mendapatkan chemistry nya.Â
Lihat Elkan Baggott hanya sebuah contoh budaya sepakbola Eropa yang dia jalankan di Timnas Garuda Muda.
Bergabung hanya dua hari, kemudian turun bertanding sebagai starter. Ternyata Baggott bermain cemerlang dalam debutnya selama 90 menit melawan Makedonia Utara.Â
Dalam laga tersebut Garuda Muda U-19, menang 4-1 atas negeri Balkan tersebut.
Sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia U-19 pada Oktober ini, Baggott lebih dahulu mendapat kesempatan debut bersama tim senior Ipswich Town.
Elkan Baggott dimainkan selama 90 menit ketika Ipswich Town melawan Gillingham di EFL Trophy. Bersama Baggott, Ipswich tidak saja menang 2-0, tetapi juga clean sheet.
Sementara itu dalam laga melawan Makedonia, penampilan Baggott yang berduet dengan Rizki Ridho sebagai bek tengah, sangat solid. Mereka sudah saling menyatu komunikasinya.Â
Selain harmonis dalam kerja sama dengan Rizki Ridho, Baggott juga mampu menjalin pengertian dengan dua full back Garuda Muda yaitu Bagas dan Pratama Arhan.Â
Baggott dengan cemerlang menggagalkan peluang emas Makedonia Utara, ketika striker mereka tinggal berhadapan dengan kiper Adi Satryo. Baggott berhasil melakukan block dengan kaki kirinya sehingga bola berbelok arah.Â
Performa Elkan Baggott yang sangat mengesankan bagi Shin Tae yong dalam laga tersebut, kemungkinan pemain kelahiran Bangkok, Thailand, itu juga diprediksi kembali akan memperkuat Indonesia saat melawan Makedonia Utara pada 14 Oktober mendatang.Â
Ini bukti profesional dari seorang Elkan Baggott. Sangat jauh dari yang dikhawatirkan oleh Iwan Fals.Â
Garuda Muda tidak kehilangan mood tapi justru semakin solid dengan kehadiran Elkan Baggott.Â
Budaya Training Center berbulan-bulan, kelak akan ditinggalkan oleh skuad Garuda, jika sudah memiliki sistem kompetisi yang teratur dan bermutu tinggi. Bravo Merah Putih.Â
Salam hangat dan sehat selalu @hensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H