Pemain profesional di Inggris sudah terbiasa dengan budaya sepakbola sehingga mereka cukup berkumpul satu dua hari sudah mampu mendapatkan chemistry nya.Â
Lihat Elkan Baggott hanya sebuah contoh budaya sepakbola Eropa yang dia jalankan di Timnas Garuda Muda.
Bergabung hanya dua hari, kemudian turun bertanding sebagai starter. Ternyata Baggott bermain cemerlang dalam debutnya selama 90 menit melawan Makedonia Utara.Â
Dalam laga tersebut Garuda Muda U-19, menang 4-1 atas negeri Balkan tersebut.
Sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia U-19 pada Oktober ini, Baggott lebih dahulu mendapat kesempatan debut bersama tim senior Ipswich Town.
Elkan Baggott dimainkan selama 90 menit ketika Ipswich Town melawan Gillingham di EFL Trophy. Bersama Baggott, Ipswich tidak saja menang 2-0, tetapi juga clean sheet.
Sementara itu dalam laga melawan Makedonia, penampilan Baggott yang berduet dengan Rizki Ridho sebagai bek tengah, sangat solid. Mereka sudah saling menyatu komunikasinya.Â
Selain harmonis dalam kerja sama dengan Rizki Ridho, Baggott juga mampu menjalin pengertian dengan dua full back Garuda Muda yaitu Bagas dan Pratama Arhan.Â
Baggott dengan cemerlang menggagalkan peluang emas Makedonia Utara, ketika striker mereka tinggal berhadapan dengan kiper Adi Satryo. Baggott berhasil melakukan block dengan kaki kirinya sehingga bola berbelok arah.Â
Performa Elkan Baggott yang sangat mengesankan bagi Shin Tae yong dalam laga tersebut, kemungkinan pemain kelahiran Bangkok, Thailand, itu juga diprediksi kembali akan memperkuat Indonesia saat melawan Makedonia Utara pada 14 Oktober mendatang.Â
Ini bukti profesional dari seorang Elkan Baggott. Sangat jauh dari yang dikhawatirkan oleh Iwan Fals.Â