Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Skuad Kedua "Setan Merah" Lebih Garang Lawan Brighton?

1 Oktober 2020   07:11 Diperbarui: 1 Oktober 2020   08:57 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juan Mata sebagai man of the match dalam laga Carabao Cup lawan Brighton (Foto Skysports.com) 

Tidak jelas sebenarnya ada apa dengan Manchester United. Dalam dua laga mereka di Premier League, tidak menunjukkan penampilan sebagai tim yang berada di posisi 3 besar musim lalu. 

Usai kalah 1-3 dari Crystal Palace di Old Trafford, lalu hanya menang 3-2 atas Brighton berkat hadiah penalti dari VAR diujung laga bahkan saat itu wasit sudah meniup peluit berakhir. 

Tidak sampai satu pekan, United kembali berkunjung ke Amex Stadium, guna bertemu kembali melawan tuan rumah, Brighton hanya kali ini diajang Carabao Cup. 

Ternyata mereka yang hanya turun dengan skuad kedua saja, menang telak 3-0 sekaligus membawa United lolos ke babak perempat final Carabao Cup. 

Ada apa dengan Manchester United? Mari kita simak bersama rahasianya.  

Faktor Duet Van de Beek dan Paul Pogba

Donny van de Beek masih menunggu kesempatan untuk menjadi starter pertamanya dalam laga di  Liga Premier. Dalam dua laga United, Van de Beek turun sebagai pemain pengganti. 

Donny van de Beek (Foto Skysports.com) 
Donny van de Beek (Foto Skysports.com) 

Tetapi kali ini pemain Manchester United senilai  40 juta pounds itu diberi kesempatan di Piala Carabao di Amex Stadium sebagai starting eleven. 

Van de Beek ditempatkan di belakang Odion Ighalo, berperan sebagai Nomor 10, atau striker bayangan dalam formasi 4-2-3-1. 

Dia diapit oleh dua winger yaitu Juan Mata dan Daniels James. Sementara dibelakang mereka ada duet Scott McTominay dan Fred yang bermain sangat stabil sebagai duet pivot transisi. 

Kemampuan teknis Van de Beek terlihat sekilas di babak pertama. Pergerakkan dan visi bermain tampak semakin menjadi pembeda. Apalagi setelah Pogba masuk pada babak kedua, Van de Beek semakin memperlihatkan kualitasnya. 

Kehadiran Pogba membuat Van de Beek menerima jenis layanan yang dia butuhkan. Dampaknya langsung terlihat. 

Untuk gol kedua United, pada menit ke-73, ia dengan cerdik menempatkan dirinya, kemudian berkolaborasi dengan Pogba. Bola umpannya menuju ke jalur Juan Mata sebagai assis penting untuk gol Manchester United.  

Itu adalah assist pertamanya sebagai pemain Manchester United, dan dengan pemain seperti Pogba di sekitarnya, pasti akan ada lebih banyak lagi asis-assis Van de Beek yang berbuah gol. 

Ini juga untuk pertamakalinya Van de Beek dan Pogba bermain bersama. Saat melawan Crystal Palace, Van de Beek masuk dibabak kedua menggantikan Pogba. 

Begitu pula saat bermain melawan Brighton, Van de Beek masuk di menit ke-90 pada saat Pogba sudah digantikan oleh Fred sebelumnya.  

Manchester United harusnya beruntung memiliki pemain seperti Pogba, Bruno Fernandes dan Van de Beek dalam satu tim. 

Ketika mereka bermain bersamaan, maka Jika salah satu dari mereka terlalu ketat dikawal lawan, justru bisa membebaskan pemain yang lainnya. 

Faktor Dean Henderson 

Penjaga gawang muda Manchester United berusia 23 tahun, Dean Henderson, akhirnya mendapatkan kepastian masa depannya dengan menandatangani kontrak baru berdurasi enam tahun. 

Sebelumnya Henderson menghabiskan dua musim sebagai pemain pinjaman di Sheffield United. 

Hadirnya Henderson di tim utama membuat persaingan ketat di posisi ini semakin ketat. David de Gea yang penampilannya kerap kali melakukan blunder semakin terancam oleh Henderson. 

Dalam laga malam itu melawan Brighton, Henderson bermain cemerlang. Dia berhasil membuat gawangnya tidak kebobolan. 

Momen penting dalam laga ini adalah penyelamatan luar biasa untuk peluang Brighton menyamakan kedudukan 1-1. 

Penyelamatan ini sempat dikomentari pelatih Brighton, Graham Potter seperti dilansir Skysports.com (30/9/20): 

"Momen kuncinya adalah penyelamatan Henderson di 1-0. Penyelamatan yang sangat bagus. Itu adalah momen yang Anda butuhkan untuk menguntungkan Anda." 

Evaluasi Skuad United

Ole Gunnar Solskjaer harusnya bisa mengambil hikmah dari laga ini dalam menentukan starting eleven mereka. Saatnya tiba mencoba Dean Henderson dalam laga Premier League pengganti David de Gea. 

Duet bek tengah juga diperlukan penyegaran dengan masuknya Eric Bailly sebagai pelapis. Baily bermain taktis mendampingi Victor Lindelof di jantung pertahnan United dan memberikan kontribusi clean sheet bagi United. 

Di lini tengah, Ole sudah harus juga memikirkan trio Pogba, Bruno dan Van de Beek yang turun dalam satu laga sebagai starter. Pogba dan Van de Beek bisa berperan sebagai duet poros transisi. 

Mereka bisa saling mengisi sebagai gelandang yang berperan sebagai stabilisator tim. Sementara Bruno Fernandes tetap pada posisi di belakang striker tunggal. 

Juan Mata juga bisa dijadikan alternatif cerdas diposisi winger untuk mendampingi Marcus Rashford. Mereka akan memberikan dukungan kepada Anthony Martial. 

Solskjaer bisa menerapkan eksperimen barunya dalam laga di depan. Manchester United akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur dalam laga Super Sunday Liga Primer di Old Trafford, Minggu (4/10/20) pukul 22.30 WIB. Mari kita tunggu. 

Salam hangat dan sehat selalu @hensa  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun