Dia diapit oleh dua winger yaitu Juan Mata dan Daniels James. Sementara dibelakang mereka ada duet Scott McTominay dan Fred yang bermain sangat stabil sebagai duet pivot transisi.Â
Kemampuan teknis Van de Beek terlihat sekilas di babak pertama. Pergerakkan dan visi bermain tampak semakin menjadi pembeda. Apalagi setelah Pogba masuk pada babak kedua, Van de Beek semakin memperlihatkan kualitasnya.Â
Kehadiran Pogba membuat Van de Beek menerima jenis layanan yang dia butuhkan. Dampaknya langsung terlihat.Â
Untuk gol kedua United, pada menit ke-73, ia dengan cerdik menempatkan dirinya, kemudian berkolaborasi dengan Pogba. Bola umpannya menuju ke jalur Juan Mata sebagai assis penting untuk gol Manchester United. Â
Itu adalah assist pertamanya sebagai pemain Manchester United, dan dengan pemain seperti Pogba di sekitarnya, pasti akan ada lebih banyak lagi asis-assis Van de Beek yang berbuah gol.Â
Ini juga untuk pertamakalinya Van de Beek dan Pogba bermain bersama. Saat melawan Crystal Palace, Van de Beek masuk dibabak kedua menggantikan Pogba.Â
Begitu pula saat bermain melawan Brighton, Van de Beek masuk di menit ke-90 pada saat Pogba sudah digantikan oleh Fred sebelumnya. Â
Manchester United harusnya beruntung memiliki pemain seperti Pogba, Bruno Fernandes dan Van de Beek dalam satu tim.Â
Ketika mereka bermain bersamaan, maka Jika salah satu dari mereka terlalu ketat dikawal lawan, justru bisa membebaskan pemain yang lainnya.Â
Faktor Dean HendersonÂ
Penjaga gawang muda Manchester United berusia 23 tahun, Dean Henderson, akhirnya mendapatkan kepastian masa depannya dengan menandatangani kontrak baru berdurasi enam tahun.Â