Mourinho setelah kekalahan 1-0 dari Everton tersebut memberikan komentar seperti dilansir Sky Sports.com (13/9/20) : "Tekanan malas. Tekanan malas di depan, itulah yang saya katakan, dan itu menciptakan situasi yang tidak seimbang untuk anggota tim lainnya."
Manajer asal Portugal ini mengkritik para pemainnya karena "malas menekan" dan mempertanyakan kebugaran mereka.
Spurs mencatatkan performa mereka hanya sembilan tekel terhadap skuad Everton. Bahkan Harry Kane hanya menyentuh bola dua kali di kotak penalti Everton.
Mourinho tidak bisa menyembunyikan kekesalannya dengan penampilan tersebut. Â Dia sangat menyoroti kurangnya intensitas timnya tanpa bola di sepertiga akhir laga sebagai biang keladi kekalahan tersebut.
Everton cukup kuat untuk mengimbangi pasukan London ini. Terbukti mereka mampu meraih penguasaan bola hingga 48 persen. Menciptakan 15 tembakan dan 4 tembakan on target. Satu sasarannya menjadi gol.
Bandingkan, tuan rumah Spurs hanya memiliki 9 tembakan dan 5 tembakan diantaranya tepat sasaran kendati tidak menghasilkan gol.
Menurut Premierleague.com (13/9/20), sebenarnya dari segi sejarah pertemuan mereka, Spurs jauh lebih unggul.Â
Mereka memenangkan 27 laga sedangkan Everton hanya 9 laga. Sisanya mereka bermain seri.
Mourinho kembali menyoroti performa skuad asuhannya terutama tidak adanya pressing di depan. Hal ini membuat kerepotan lini tengah dan belakang.
Skuad Spurs seakan membiarkan lawan membangun dari belakang dan kemudian mereka memiliki pemain dengan kualitas luar biasa.Â
Hal ini yang membuat skuad Biru asuhan Ancelotti itu bermain begitu nyaman, penuh percaya diri.