Kendati demikian dalam beberapa hari terakhir ini masih terjadi selisih pendapat diantara Messi dan manajemen Barcelona.
Messi menginginkan bebas transfer namun Barcelona masih berpegang pada klausul pelepasan 700 juta euro yang mengikat Messi selama ini.
Ternyata Messi juga punya patokan bahwa ia punya klausul bebas kontrak yang bisa membuatnya pergi bebas transfer pada Juni 2020.
Menanggapi hal tersebut pihak manajemen menganggap bahwa klausul bebas transfer tersebut sudah kadaluarsa sedangkan Messi menilai klausul tersebut tetap berlaku lantaran pandemi corona membuat kompetisi diundur.
Pada kondisi waktu yang normal bukan masa pandemic seperti saat ini, Juni adalah momen ketika seluruh kompetisi sudah berakhir.
Jika situasi seperti ini tidak ada titik temu yang jelas maka Barcelona justru bakal memperburuk keadaan. Ketika mereka bersikukuh tetap menginginkan uang dari kepergian Messi.
Lionel Messi harus mengambil risiko larangan FIFA jika dia tetap meninggalkan Barcelona tanpa menyelesaikan perselisihan kontraknya.Â
Nick De Marco QC, mewakili Badan Pengatur Olahraga, Pemain, Klub dan Agen sejak 2002, seperti dilansir Skysports.com (26/8/20) mengatakan:Â
"Ada argumen hukum di kedua sisi tetapi menurut pengalaman saya, dalam sembilan puluh lima persen dari jenis kasus ini, Anda menemukan solusi komersial."
"Hal terakhir yang diinginkan Barcelona adalah pemain yang tidak berkomitmen penuh dan menarik gaji tersebut. Ini tidak hanya buruk baginya, tapi juga buruk untuk seluruh ruang ganti."
"Hal terakhir yang diinginkan pemain seperti Messi apakah hanya duduk di sana dan menerima uang tanpa bermain? Untuk pemain dengan tingkat jenius seperti Messi, dia ingin sukses berkarir. Jadi hanya kepentingan kedua belah pihak untuk menyelesaikannya. dan mencapai kompromi yang masuk akal. "