Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Menunggu Kereta Turangga Tiba

26 Agustus 2020   13:32 Diperbarui: 31 Agustus 2020   05:13 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Pelaminan itu, aku melihat bagaimana tatapan Listya ketika Kinanti kuperkenalkan kepadanya. Tatapan yang seolah menanyakan : "Pak Alan inikah wanita itu?" Listya seolah ingin mengatakan itu. 

Ruang tunggu Stasiun Gubeng Surabaya Kota sepagi ini suasananya sudah hiruk pikuk. Aku masih duduk di ruang tunggu kedatangan. 

Hari ini Kinanti Puspitasari berkunjung ke Surabaya untuk menghadiri Workshop tentang Tanaman Obat di Kampusku.

Sewaktu berjumpa dalam acara simposium farmakologi di Bandung beberapa waktu yang lalu, aku berjanji menjemput Kinanti di Stasiun Gubeng dan menemaninya selama di Surabaya.

Duduk di Ruang tunggu selalu membawa pikiran kemana-mana. Di tengah hiruk pikuk orang-orang yang berpergian itu lamunanku tertuju kepada Daisy Listya. Gadis ini dua hari lagi melangsungkan pernikahannya.

BACA JUGA :  Di Antara Dua Bidadari

Mengingat Daisy Listya, gadis cantik ini  rasanya baru kemarin aku membimbingnya sebagai mahasiswa skripsi hingga akhirnya dia lulus.

Teringat saat-saat kesibukan di laboratorium bersamanya.  Aku benar-benar terperangah ketika berbincang atau mendengarkan tutur katanya. 

Ketika dia tersenyum atau tertawa, gadis ini sangat lembut hatinya. Aku merasakan aura kecantikan hatinya.

Hatiku terasa damai tentram karena mendengar tutur kata lembut gadis ini begitu mempesona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun