Kabar terakhir menyebutkan bahwa salah satu gelandang PSG yang cedera, Marco Verrati sudah bisa diturunkan dalam laga final ini. Kehadirannya tentu akan memperkuat lini tengah PSG.
Hansi Flick jangan terlalu percaya diri menghadapi laga ini menerapkan permainan dengan garis tinggi. Apalagi sejarah pertemuan PSG dan Bayern masih unggul PSG dengan kemenangan 5 laga dan Bayern memenangkan 3 laga.
"Dalam permainan kami selama 10 bulan terakhir, kami selalu berusaha memaksakan gaya kami pada lawan dan selalu bermain dengan garis yang tinggi. Pada akhirnya kami mendapatkan hasil dengan melakukan itu, jadi kami tidak akan terlalu banyak mengubah cara itu." Demikian kata Hansi Flick seperti dilansir Skysports.com (22/8/20).
Selama ini memang Bayern sangat frontal menyerang dan relative mereka memiliki kestabilan tim yang baik. Peran Alcantara dan Goretzka sangat vital untuk menerapkan permainan dengan garis pertahanan tinggi.
Mereka tidak ingin memberikan terlalu banyak ruang kepada lawan, tetapi tentu saja ada cukup banyak ruang di belakang garis pertahanan Bayern. Inilah yang harus mereka ingat bahwa PSG punya trio penyerang cepat dalam diri Neymar, Mbappe dan Di Maria.
Jika Flick tetap menerapkan skema seperti di atas tanpa memperhitungkan kedalaman pertahanan maka bisa menjadi fatal jika salah satu dari trio penyerang PSG itu lolos.
Bagaimanapun laga ini adalah pembuktian taktik dua pelatih Jerman yang saat ini sedang bersinar. Tampaknya tim yang mencetak gol terlebih dulu yang akan jadi pemenang. Alasannya jika mereka sudah unggul maka sangat sulit untuk menyamakan kedudukan apalagi berbalik mengungguli. Ini adalah duel dengan level tinggi.
Prediksi starting eleven untuk kedua tim finalis Liga Champions 2020 adalah :
Paris Saint Germain : Rico; Kehrer, Thiago Silva, Kimpembe, Bernat; Verratti, Marquinhos, Herrera; Di Mara, Neymar, Mbapp
Bayern Munich : Neuer; Kimmich, Boateng, Alaba, Davies; Goretzka, Thiago; Perii, Mller, Gnabry; Lewandowski
Selamat bertanding para kandidat juara, PSG vs Bayern Munich.