Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duel Akhir Liga Champions, Hansi Flick Jangan Terlalu Percaya Diri

23 Agustus 2020   04:12 Diperbarui: 23 Agustus 2020   06:17 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hansi Flick, pelatih Bayern Munich (Foto Skysports.com) 

Bayern Munich sudah cukup lama hampir tujuh tahun sangat merindukan kembali meraih Trofi Liga Champions. Die Roten menjadi juara pada musim 2012-2013 saat diarsiteki Jupp Heynckes.

Maka inilah saatnya mereka mewujudkan impian tersebut ketika FC Hollywood ini bertemu Paris Saint Germain (PSG) di laga puncak Liga Champions 2020.

Mereka akan bertanding pada Senin (24/8/20) puku 02.00 WIB dini hari di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Lisbon Portugal.

Sementara bagi PSG, inilah momen sangat penting untuk meraih gelar klub paling bergengsi di Eropa untuk pertama kalinya sekaligus menasbihkan sebagai juara baru.

Siapakah jagoan Anda dalam final ini? Bayern Munich atau PSG? Mari kita buktikan prediksi kita masing-masing dengan menyaksikan laga tersebut.

Dalam sejarah Liga Champions, klub yang menguasai Trofi Si Kuping Lebar itu yaitu Real Madrid (13 juara), AC Milan (7), Liverpool (6), Bayern Munchen (5), Barcelona (5), Ajax Amsterdam (4), Inter Milan (3), Manchester United (3), Juventus, Benfica, Nottingham Forest, FC Porto masing-masing dua kali juara.

Klub lainnya menjuarai satu kali yaitu Celtic, Hamburg, Steaua Bucuresti, Olympique Marseille, Chelsea, Borussia Dortmund, Feyenoord, Aston Villa, PSV Eindhoven dan Red Star Belgrade.

Terakhir pada tahun 1993, klub Peranncis satu-satunya yang menjuarai Liga Champions adalah Olympique Marseille. Maka merupakan motivasi sendiri bagi PSG untuk meraih gelar ini seperti yang sudah dicapai oleh Marseille.  

Apalagi sudah berapa banyak biaya harus dikeluarkan manajemen klub, sekitar 19 trilyun untuk membangun tim yang saat ini bertanding di final Liga Champions.

Skuad PSG yang saat ini diasuh oleh Thomas Tuchel dalam beberapa laga terakhir ini bermain sangat menjanjikan. Mereka sangat produktif mencetak gol.

Laga semi final ketika PSG mengalahkan RB Leipzig 3 gol tanpa balas adalah gambaran kekuatan Les Parisiens yang tidak bisa diremehkan. Mereka memiliki trio cepat dalam diri Neymar, Kylian Mbappe dan Angel di Maria.

Neymar dan Di Maria (Foto Skysports.com)
Neymar dan Di Maria (Foto Skysports.com)

Pergerakkan trio ini harus diwaspadai oleh pemain-pemain Bayern terutama full back mereka, Kimich dan Davies.

Begitu pula Jeromi Boateng yang sempat cedera dalam laga semi final, harus mampu mematikan Neymar. Semoga Boateng sudah bisa turun dalam laga final ini.

Menghadapi PSG dengan kualitas penyerang seperti yang mereka miliki saat ini, kedua full back Bayern jangan terlalu sering membantu penyerangan.

Jika Kimich dan Davies tidak bisa mengatur permainan mereka maka bisa menjadi boomerang bagi pertahanan Bayern.  

Di lini tengah akan terjadi duel antara gelandang Marquinhos, Herrera melawan Alcantara dan Goretzka. Ini adalah duel yang sangat menentukan jalannya laga.

Mereka yang mampu menguasai lini ini dan mampu melakukan transisi dengan baik maka kendali permainan ada dalam genggaman.

Hansi Flick yang menggunakan formasi 4-2-3-1 menempatkan duet Alcantara dan Goretzka sebagai stabilisator tim. Sementara di depan mereka ada Thomas Muller yang lebih sering bertindak sebagai second striker.

Muller dan Gnabry (Foto Skysports.com) 
Muller dan Gnabry (Foto Skysports.com) 

Kondisi tersebut menjadi beban tersediri bagi Alcantara dan Goretzka karena mereka harus menghadapi 3 gelandang PSG dengan formasi 4-3-3.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa salah satu gelandang PSG yang cedera, Marco Verrati sudah bisa diturunkan dalam laga final ini. Kehadirannya tentu akan memperkuat lini tengah PSG.

Hansi Flick jangan terlalu percaya diri menghadapi laga ini menerapkan permainan dengan garis tinggi. Apalagi sejarah pertemuan PSG dan Bayern masih unggul PSG dengan kemenangan 5 laga dan Bayern memenangkan 3 laga.

"Dalam permainan kami selama 10 bulan terakhir, kami selalu berusaha memaksakan gaya kami pada lawan dan selalu bermain dengan garis yang tinggi. Pada akhirnya kami mendapatkan hasil dengan melakukan itu, jadi kami tidak akan terlalu banyak mengubah cara itu." Demikian kata Hansi Flick seperti dilansir Skysports.com (22/8/20).

Selama ini memang Bayern sangat frontal menyerang dan relative mereka memiliki kestabilan tim yang baik. Peran Alcantara dan Goretzka sangat vital untuk menerapkan permainan dengan garis pertahanan tinggi.

Mereka tidak ingin memberikan terlalu banyak ruang kepada lawan, tetapi tentu saja ada cukup banyak ruang di belakang garis pertahanan Bayern. Inilah yang harus mereka ingat bahwa PSG punya trio penyerang cepat dalam diri Neymar, Mbappe dan Di Maria.

Jika Flick tetap menerapkan skema seperti di atas tanpa memperhitungkan kedalaman pertahanan maka bisa menjadi fatal jika salah satu dari trio penyerang PSG itu lolos.

Bagaimanapun laga ini adalah pembuktian taktik dua pelatih Jerman yang saat ini sedang bersinar. Tampaknya tim yang mencetak gol terlebih dulu yang akan jadi pemenang. Alasannya jika mereka sudah unggul maka sangat sulit untuk menyamakan kedudukan apalagi berbalik mengungguli. Ini adalah duel dengan level tinggi.

Prediksi starting eleven untuk kedua tim finalis Liga Champions 2020 adalah :

Paris Saint Germain : Rico; Kehrer, Thiago Silva, Kimpembe, Bernat; Verratti, Marquinhos, Herrera; Di Mara, Neymar, Mbapp

Bayern Munich : Neuer; Kimmich, Boateng, Alaba, Davies; Goretzka, Thiago; Perii, Mller, Gnabry; Lewandowski

Selamat bertanding para kandidat juara, PSG vs Bayern Munich.

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun