Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hansi Flick Membuka Tabir Taktik Bayern Munich Hadapi Olympic Lyon

20 Agustus 2020   05:17 Diperbarui: 20 Agustus 2020   06:23 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produktivitas para peyerang Bayern sudah terbukti. Setelah menang besar 8 gol atas Barcelona di perempat final, mereka menyisihkan setiap lawan yang mereka hadapi di Liga Champions musim ini.

Dengan mencetak 42 gol termasuk 3 gol di semifinal ini adalah pencapaian yang sangat memukau bagi sebuah tim di Liga Champions. Robert Lewandowski juga menjadi top skor dengan 15 gol yang tidak terkejar pemain lain.

Kendati demikian ternyata Bayern masih enggan membicarakan treble, tetapi sulit untuk mengabaikan perbandingannya prestasi mereka dengan yang dicapai pada tahun 2012/13. Mereka pasti harus memanfaatkan peluang mereka sekarang.

Gagalnya Taktik Rudi Garcia

Rudi Garcia berhasil menyingkirkan pasukan Pep Guardiola dibabak 8 besar. Saat itu Garcia mengklaim berhasil memenangkan taktik formasi 3-5-2 nya atas Guardiola.

Hanya kali ini skema 3-5-2 Garcia tidak mampu meredam lini tengah Bayern yang sangat stabil dengan duet pivot mereka, Leon Goretzka dan Thiago Alcantara. 

Dua orang pemain FC Hollywood ini adalah stabilisator tim dalam mengatur irama permainan dari transisi menyerang dan bertahan.

Selama ini formasi Rudi Garcia selalu mengandalkan Marcelo yang mengontrol segalanya dari belakang, memberikan keamanan dengan kecepatan Maral dan Jason Denayer di sampingnya.

Namun kali ini trio bek tengah Lyon harus banyak berjibaku menghadapi dua winger Bayern, Serge Gnabry dan Ivan Perisic. 

Dua gol Gnabry di babak pertama menjadi bukti pertahann Lyon keteteran mengendalikan gerakannya. Bahkan Perisic berhasil melewati Denayer tinggal berhadapan dengan kiper Lyon, walaupun tidak terjadi gol.  

Begitu pula Maxwel Cornet yang selama ini ancaman yang menerobos dari bek sayap kiri, kali ini dia tidak berani terlalu jauh meninggalkan posnya. Dia selalu mendapat tekanan dari Perisic maupun Gnabry di sisi sayap mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun