Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama "Si Nyonya Tua", dari Maurizio Sarri ke Andrea Pirlo

9 Agustus 2020   04:50 Diperbarui: 13 Agustus 2020   06:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Andrea Pirlo dan Maurizio Sarri (Foto Skysports.com)

Akhir pekan ini di Italia ada dua kehebohan yaitu tersingkirnya juara Serie A Juventus di 16  besar Liga Champions dan dipecatnya Sang Pelatih mereka, Maurizio Sarri. 

Hanya beberapa jam kemudian, manajemen Bianconeri langsung menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih baru yang diikat kontrak selama dua tahun. 

Sebelumnya Pirlo merupakan pelatih kepala skuad Juventus U-23 dan baru saja bergabung kembali di Turin. 

Catatan mengenai Andrea Pirlo kita simak kembali.  Pirlo meninggalkan Juve pada 2015 setelah Bianconeri yang mengejar treble dikalahkan 3-1 di final Liga Champions oleh Barcelona.

Dia menghabiskan dua tahun di MLS dengan New York City sebelum mengakhiri karir bermainnya.

Pirlo ikut memenangkan Piala Dunia 2006. Enam kali juara Serie A, menang dua kali bersama Milan dan empat bersama Juve. 

Dia juga memenangkan dua Liga Champions sebagai pemain Rossoneri, pada tahun 2003 dan 2007.

Sebelumnya mantan pemain Juve dan pelatih Real Madrid Zinedine Zidane muncul sebagai salah satu favorit melatih Si Nyonya Tua. 

Juga disebut-sebut sebagai kandidat adalah mantan bos Tottenham, Mauricio Pochettino dan pelatih Lazio Simone Inzaghi.

Dengan dipecatnya Maurizio Sarri, maka pelatih berusia 61 tahun ini hanya menghabiskan satu musim di klub yang berbasis di Kota Turin ini. 

Padahal bersamanya Juventus baru saja memenangkan gelar Serie A ke- 9 kalinya berturut-turut, tetapi gagal di Coppa Italia dan Liga Champions.

Fabio Paratici, Chief Football Officer Juventus mengumumkan hal tersebut kepada para pewarta tentang penunjukkan resmi Andrea Pirlo.

"Keputusan untuk Pirlo sangat alami, dengan gaya Juventus, karena dia adalah seseorang yang bermain dengan kami, selalu berhubungan dengan semua orang di sini dan itu terasa wajar, "kata Paratici seperti dilansir  Sky Sport Italia (8/8/20)

"Kami juga yakin dia ditakdirkan untuk menjadi hebat. Dia sebagai pemain dan kami pikir dengan percaya diri dia bisa melakukan hal yang sama sebagai pelatih." Tambah Paratici. 

Paratici juga menegaskan kembali bahwa keputusan Juventus untuk membebaskan Maurizio Sarri dari tugasnya didasarkan pada seluruh aktivitas kompetisi 2019-20, bukan hanya tersingkirnya Liga Champions.

Namun kebanyakan publik terkesan bahwa pemecatan Sarri adalah akibat gagalnya Juventus di Liga Champions. 

Bagaimanapun Liga Champions adalah barometer utama bagi Bianconeri sebagai klub terkemuka di Eropa. 

Kendati demikian secara keseluruhan, Juventus penampilannya kurang mengesankan dalam kiprahnya di kompetisi domestik. 

Selain kalah dari Napoli di final Copa Italia. Mereka juga kalah dari AS Roma, Milan, Udinese. Bahkan kalah oleh klub papan tengah Calgliari. 

Penampilan mereka yang cenderung tidak konsisten. Jadwal padat sejak kompetisi liga bergulir kembali dimasa pandemi ini, menjadi penyebab turunnya performa para pemain. 

Walaupun ini bukan penyebab utama karena tim lainpun mengalami dampak yang sama. 

Tetapi menjadi perhatian adalah jumlah kebobolan Bianconeri yang sangat menyolok dibawah pengawasan Sarri. 

Juventus mengalami kebobolan 43 gol musim ini. Bandingkan dengan kebobolan 30 gol di musim lalu di bawah Allegri, sementara mereka juga membuat empat clean sheet lebih sedikit (12 berbanding 16).

Faktor pelatih menjadi sorotan. Apalagi usai Juventus tersisih dari Liga Champions difase knock out ini dalam tiga tahun terakhir ini. 

Tampaknya gelar yang sudah lama diidamkan Juventus adalah Trofi Liga Champions. Juara Serie A adalah gelar yang sudah dianggap rutinitas sehingga menjadi hal yang biasa.

Andrea Pirlo resmi menjadi pelatih kepala Juventus. Tantangan besar sudah menunggunya dalam kompetisi musim mendatang. Selamat bekerja Pirlo.

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun