Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Apa Kabar Thomas Cup dan Uber Cup?

3 Agustus 2020   19:24 Diperbarui: 3 Agustus 2020   19:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Undian Piala Thomas dan Uber di Kuala Lumpur (Foto BWFbadminton.com) 

Tim Thomas berada di Grup A bersama Malaysia, Inggris, dan Belanda. Sedangkan Tim Uber berada di Grup B bersama Korea Selatan, Malaysia dan Australia.

Badminton World Federation (BWF) baru saja melakukan Pengundian grup Thomas Uber Cup 2020 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Senin (3/8/20) siang waktu Indonesia. 

Jadwal ajang tersebut sudah mengalami perubahan kedua sejak ditetapkan sebelum pandemi coronavirus bulan Maret 2020 lalu. 

Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan: "Prioritas utama kami adalah kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan atlet, staf, sukarelawan, hakim, dan seluruh komunitas bulutangkis."

"Kami mendengarkan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbagai pakar kesehatan, otoritas lokal dan Pemerintah Denmark dan menjadi jelas bahwa menjadi tuan rumah acara besar seperti TOTAL BWF Thomas dan Final Piala Uber sebelum September akan sulit." Kata Lund seperti rilis situs resmi federasi, BWFbadminton.com (3/8/20).

Sekjen BWF tersebut yakin bahwa mereka dapat menggelar kejuaraan yang aman pada tanggal baru 3-11 Oktober 2020. 

Kepastian jadwal tersebut sekaligus merampungkan undian penentuan grup peserta dengan menempatkan unggulan seperti aturan ranking negara yang berlaku. TOTAL BWF Thomas dan Final Piala Uber 2020 akan digelar di Aarhus, Denmark.

Tim Thomas berada di Grup A bersama Malaysia, Inggris, dan Belanda. Sedangkan Tim Uber berada di Grup B bersama Korea Selatan, Malaysia dan Australia.

Thomas Uber Cup 2020 akan berlangsung pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark. Ini menjadi event internasional pertama yang digelar BWF setelah vakum akibat Covid-19.

"Saya kira ini adalah hasil undian yang baik buat Indonesia karena kita jadi seeded satu, harusnya tidak ada halangan untuk lolos grup. Target utama lolos sebagai juara grup."

"Setelah itu kalau juara grup kan tidak bertemu juara grup lain. Di delapan besar ketemu runner up grup yang relatif lebih ringan," kata Sekjen PBSI, Budi melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/8/20).

Untuk Thomas Cup, saingan utama di grup A bagi Indonesia sebagai unggulan utama adalah Malaysia. 

Sedangkan Inggris dan Belanda, kekuatan mereka mungkin masih setingkat di bawah kita. Bahkan Malaysiapun masih boleh dikatakan dibawah kekuatan kita. 

Namun tetap harus diwaspadai tunggal putra mereka, Lee Zii Jia pernah mengalahkan Jonatan Christie. Tunggal Malaysia ini memiliki ranking 10 Dunia. 

Sementara di ganda ada pasangan Aaron Chia dan Soh wooi Yik yang punya ranking 9 Dunia pernah mencuri dua kemenangan atas Ahsan dan Hendra. 

Mungkin dua kekuatan itu untuk Malaysia yang harus diwaspadai.Untuk sektor ganda kita masih memiliki ranking satu Dunia, Kevin dan Markus. 

Mengomentari hasil undian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa baik tim Thomas maupun Uber punya peluang untuk menjuarai grup. 

Jika melihat materi pemain, tim Thomas Indonesia lebih berpeluang besar untuk merajai grup A. 

"Kami fokus awalnya ke babak delapan besar dulu. Kami punya kans, kami mau membawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia. Lawan-lawan di grup tidak mudah untuk dihadapi, namun kami tetap optimis," ujar Susy kepada Badmintonindonesia.org.

Bagaimana dengan kekuatan di tim Uber Cup kita? Pada tunggal ada Gregoria Mariska yang diharapkan dapat meraih satu poin. 

Lawan terkuat di grup Piala Uber yaitu Korea Selatan. Satu poin lagi yang sangat diandalkan untuk mendapatkan poin yaitu dari ganda Greysia dan Apriyani. 

Satu lagi senjata yang masih jarang diketahui lawan adalah tunggal putri yang sedang menanjak saat ini yaitu Putri Kusuma Wardani. 

Pemain muda ini berhasil lolos ke final dalam ajang PBSI Home Tournament. Namun kalah dari Gregoria Mariska. 

Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardani (Foto Badmintonindonesia.org) 
Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardani (Foto Badmintonindonesia.org) 

Sebenarnya masih ada satu tunggal putri lagi yaitu Fitriani yang bisa berlaga di Piala Uber, namun akhir-akhir ini performanya sedang menurun. 

Bagaimanapun untuk Tim Piala Uber, kita tidak diunggulkan meraih juara. Unggulan utamanya adalah Jepang. 

Untuk Piala Thomas inilah saatnya Piala tersebut pulang ke Indonesia. Sedangkan Piala Uber kita harus realistis dengan kekuatan yang kita miliki saat ini. Selamat bertanding para Pahlawan Badminton Indonesia. 

Salam hangat dan sehat selalu @hensa  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun