Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sekilas tentang "Sweet Sugar" (3): Penanganan Limbah Kimia dari Laboratorium Lingkungan

1 Juli 2020   15:00 Diperbarui: 13 Juli 2020   17:07 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas di Laboratorium Fermentasi (Foto Hensa)

Kegiatan produksi gula pasir wajib memperhatikan pelestarian lingkungan yang selalu diterapkan mengikuti arahan Kementerian Lingkungan Hidup. Sejauh ini pabrik-pabrik gula di Indonesia sangat mematuhi segala aturan yang ada termasuk pengelolaan linkungan yang terpadu. 

Pengelolaan lingkungan selalu melibatkan aktivitas laboratorium sebagai sarana untuk pengujian dan pemeriksaan pencemar yang ada dalam sampel uji. 

BACA JUGA : Sekilas tentang "Sweet Sugar" (4): Bioetanol dari Tebu

Ada dua komponen penting yang terdapat di laboratorium yaitu sumber daya manusia itu sendiri dan sumber daya laboratorium berupa piranti laboratorium dan bahan kimia. 

Efektivitas dan efisiensi laboratorium sangat ditentukan  oleh interaksi yang harmonis diantara kedua komponen tersebut. 

Interaksi ini dihubungkan oleh suatu prosedur laboratorium yang sistematis dan salah satu faktor di dalamnya adalah prosedur keselamatan kerja. 

Memahami filososfi keselamatan kerja di laboratorium merupakan cermin dari budaya keselamatan yang mapan dan dengan sendirinya akan terjadi keteraturan interaksi antara perilaku para karyawan dengan sumber daya laboratorium. 

Keteraturan ini akan menimbulkan keterjaminan dan keamanan dari ancaman pencemaran lingkungan. 

Mengenal bahan kimia beracun sangat penting, baik secara fisik, khemis maupun bahaya toksiknya. 

Hal tersebut merupakan suatu upaya agar sedini mungkin dapat dihindari terjadinya kondisi yang berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun