Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Laporan Anies kepada Presiden Jokowi dan Pelajaran Disiplin dari Vietnam

27 April 2020   21:03 Diperbarui: 27 April 2020   23:51 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Foto Kompas.com) 

Vietnam adalah salah satu negara yang paling tanggap menghadapi Covid-19. Negara berpenduduk sekitar 95 juta ini ternyata sudah mendeklarasikan perlawanan terhadap Covid-19 sejak Januari 2020. Pada saat itu kasus masih terjadi di kawasan China. Sejak dini mereka sudah melakukan antisipasi dengan tanggap.

Vietnam juga menjadi negara pertama di ASEAN yang melakukan program Lock Down. Mereka langsung melarang penerbangan dari dan ke China. Menutup perbatasan langsung ke negeri Tirai Bambu. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc berpendapat langkah itu diambil sebab Covid-19 dinilai bisa masuk ke negara hanya dalam waktu singkat.

Saat ini Vietnam telah berhasil menahan laju paparan virus mematikan tersebut. Negeri ini mulai melonggarkan kebijakan social distancing atau jaga jarak guna menekan penyebaran virus corona pada pekan ini. Keputusan tersebut diambil setelah tidak ada lagi kasus baru Covid-19 selama enam hari berturut-turut dan tidak ada kasus meninggal.

Keberhasilan Vietnam ini bisa menjadi pelajaran bagi kita. Mereka melakukan program lock down dengan disiplin tinggi. Itulah kata kuncinya yaitu disiplin tinggi oleh rakyat mereka.

Ternyata kita juga mampu melakukan hal yang sama walaupun tanpa menggunakan program lock down yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat kita. Dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), upaya masyarakat Indonesia kini sudah mulai menunjukkan hasil dari jerih payah dan kerja keras selama ini.  

Menarik disimak pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang menyebut bahwa kasus positif corona di DKI Jakarta mengalami perlambatan pesat. Hal tersebut seperti dilaporkan Gubernur DKI, Anies Baswedan kepada Presiden Jokowi.

"Bapak Gubernur DKI telah melaporkan kepada bapak Presiden tentang hasil yg dicapai selama pelaksanaan PSBB," kata Doni seperti dilansir CNNIndonesia (27/4/20).

Tentu saja ini merupakan kabar menggembirakan. Setiap upaya yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab akan menghasilkan output yang berhasil. Disamping kesadaran masyarakat yang bisa bekerja sama dengan aparat di lapangan juga ketegasan aparat dalam menerapkan aturan dengan baik.

Saat ini angka kasusnya sudah menunjukkan grafik yang datar. Khusus DKI perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan sangat pesat dan saat ini sudah mengalami kurva datar. Penjelasan dari Doni ini disampaikan usai rapat terbatas seperti yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Kabinet, Youtube.com/chnael (27/4/20).

Banyak hal yang menjadi penyebab semakin membaiknya kondisi dari paparan Covid-19 ini di DKI. Masyarakat sudah mulai bisa menyesuaikan dengan aturan yang berlalu dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Keberhasilan Jakarta sebagai episentrum pandemic ini sangat berdampak penting bagi daerah di sekitarnya.

Satu hal yang paling penting adalah penegakan hukum telah diberikan pada dunia usaha yang membandel di Jakarta selama PSBB ini. Sekitar 543 perusahaan yang melanggar sudah dilakukan penindakan persuasif. Walaupun akhirnya hanya 76 saja yang disegel sementara karena perusahaan yang membandel tersebut bukan bagian dari 11 komponen atau bidang yang mendapatkan pengecualian.

Perlambatan kasus corona di ibu kota ini juga karena PSBB sudah berjalan lebih dari dua pekan. PSBB mulai diterapkan di Jakarta sejak 10 April 2020-23 April 2020. Kemudian diperpanjang kembali hingga 22 Mei 2020. Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga berharap kedepannya tidak terlalu banyak lagi kasus positif corona di Jakarta.

Berdasarkan data dari Covid19.co.id (27/4/20) pemantauan Covid-19 di DKI Jakarta, hingga Senin (27/4), jumlah kasus positif virus corona di DKI Jakarta mencapai 3.869 kasus, dan pasien sembuh mencapai 338 orang.

Pada 22 April jumlah pasien positif berjumlah 3.399, naik 120 pasien dibandingkan 21 April yang berjumlah 3.832 kasus. Pasien bertambah 107 orang menjadi 3.506 kasus positif keesokan harinya. Pada tanggal 26 April hanya bertambah 65 kasus menjadi 3.746 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Ini adalah perkembangan yang sangat berarti bagi kita semua. Semoga saja setelah DKI berhasil diikuti oleh daerah sekitarnya seperti Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi. Demikian juga PSBB di Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

Kita harus tetap semangat menjalankan program PSBB di daerah masing-masing dengan penuh tanggung jawab untuk negeri ini. Tinggal di Rumah saja dan tetap selalu sehat.

Salam hangat @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun