Lalu apa yang membuat dirinya mundur dari kursi Sekjen PSSI? Mari kita simak beberapa indikasi yang sudah terjadi. Misalnya pada awal Januari 2020 ketika dirinya kembali diangkat menjadi Sekjen PSSI untuk periode berikutnya, ternyata ada jabatan Wasekjen yang diberikan kepada  Maaike Ira Puspita.Â
Dia adalah adik ipar dari Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. Padahal dalam jajaran kesekjenan sudah ada deputi yang bisa membantu pekerjaan Sekjen sepenuhnya.
Kemudian peristiwa terakhir yang mungkin juga terkait dengan mundurnya Ratu Tisha. Dalam Rapat Dengar Pendapat antara PSSI dengan Komisi X DPR RI, salah satu anggota DPR, Djohar Arifin yang juga mantan Ketum PSSI mengkritik Ratu Tisha yang disebutnya berperan melebihi kewenangannya.
"Saya tidak minta dia harus diganti atau mundur, berarti suasana di PSSI tidak harmonis," kata Djohar Arifin seperti dilansir Tempo.co (14/4/20). Djohar juga pernah dikecewakan oleh Tisha ketika dalam ajang sepakbola SEA Games Manila tidak mendapat kursi VIP, padahal dirinya adalah mantan Ketum PSSI.
Ketum PSSI mendapat teguran dari Djohar Arifin dalam Rapat tersebut hanya berjanji akan membenahi kesekjenan PSSI lebih baik lagi. Sebagai Ketum PSSI seharusnya beliau memberikan klarifikasi yang isinya membela anak buahnya bukan justru menyalahkan Sekjen dengan mengatakan akan membenahinya.
Apa yang dikatakan Djohar Arifin bahwa suasana di PSSI tidak harmonis bisa saja benar terutama hubungan antara Ratu Tisha dengan Ketum PSSI. Dua indikasi di atas sudah merupakan fakta yang terjadi. Sehingga bagi Ratu Tisha mundur adalah jalan terbaik untuk dirinya dan juga untuk PSSI. Tapi mungkin ada hal lain? Â
Pejabat lain yang juga mengkhawatirkan adanya ketidak harmonisan dalam tubuh PSSI adalah Menpora Zainudin Amali. Beliau berpesan agar PSSI tetap solid dan harmonis. Â
"Pemerintah berharap soliditas di internal PSSI tetap terjaga karena pada 2021 nanti kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kami juga berharap apapun yang terjadi di dalam internal organisasi PSSI tidak akan mempengaruhi persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, baik dari sisi persiapan Timnas maupun persiapan penyelenggaraan," ucap Zainudin, dilansir CNNIndonesia.com (14/4/20).
Mungkin mundurnya Ratu Tisha bisa dijadikan pembelajaran berharga untuk PSSI. Berharap nanti penggantinya yang dipilih dari para kandidat melalui kesepekatan Ketua Umum PSSI dan Exco dalam rapat paripurna, merupakan sosok yang kompeten dan professional minimal sama dengan kemampuan pendahulunya. Salam sehat selalu untuk kita semua di tengah pandemic Covid-19 ini.
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H