Mousavi sangat terkesan dengan dua pemain Indonesia yang tampil bagus pada laga persahabatan sore itu. Mereka adalah Beckham Putra Nugraha dan Supriyadi yang tampil selama 90 menit penuh.
"Menurut saya pemain nomor 7 dan 11 dari Indonesia adalah yang terbaik. Buat saya hasil bukan masalah untuk kami. Tapi tadi saya tidak puas dengan permainan tim saya. Ini pertandingan persahabatan, jadi normal jika banyak terjadi pergantian pemain." Kata Mousavi kepada CNNIndonesia.com (7/9/19).
Apa yang dikatkan Mousavi memang benar. Supriyadi beberapa kali merepotkan pertahanan Iran pada sisi sebelah kanan. Kecepatannya menghasilkan umpan crossing ke area kotak penalty walaupun belum berhasil menghasilkan gol. Demikian pula Beckham Putra, akselerasinya dari tengah berhasil menembus pertahanan Iran untuk membuat peluang gol.
Pada awal babak kedua akhirnya Beckham juga yang memberikan assis terjadinya gol pertama Timnas Garuda U-19 yang dicetak Fajar Fatur Rahman. Gol ini seolah membuat skuad Iran tersentak sehingga mereka memberikan respon dengan membuat tiga gol secara beruntun. Meskipun pada 20 menit terakhir Garuda Nusantara mulai bangkit menguasai kembali permainan setelah gol balasan kedua dari Bagus Khafi.
Kelemahan klasik pemain Indonesia masih belum mampu diperbaiki yaitu mengantisipasi bola-bola mati baik dari tendangan penjuru maupun tendangan bebas. Melihat 4 gol yang terjadi ke gawang Timnas Garuda U-19, tiga gol diantaranya berasal dari bola mati.
Gol pertama Iran dihasilkan dari titik penalti. Gol kedua berawal dari tendangan penjuru yang berhasil disundul pemain Iran yang memang berpostur tinggi. Demikian pula gol ketiga berawal dari tendangan bebas dari luar kotak penalty, bola berhasil disundul menjadi gol.
Sebelum laga berlangsung Fakhri Husaini memang ingin memanfaatkan uji coba melawan Iran ini sebagai ajang ujian lini belakang mereka. "Laga melawan Iran  akan kami manfaatkan sebagai ajang test untuk evaluasi tim, terutama di set piece. Mereka memiliki postur tinggi-tinggi. Kami akan mengantisipasi hal itu." Demikian kata Fakhri Husaini seperti dirilis PSSI.org (6/9/19). Â
Kekalahan dari Iran ini kembali menjadi catatan yang harus diperbaiki. Faktor keberanian beduel udara bagi lini belakang Timnas Garuda Nusantara merupakan hal serius yang harus diperhatikan. Jika itu tidak mampu diperbaiki maka gol akan selalu hadir dari kelemahan ini.
Masih ada satu laga lagi uji tanding melawan Iran U-19 ini yang berlangsung pada Rabu (11/9/19) di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Laga kedua tersebut harus menjadi koreksi semua kesalahan Timnas Garuda U-19 yang terjadi di laga pertama.
Bravo Garuda Nusantara.
Salam hangat @hensaÂ