Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Tekad Ricardo Gareca Usai Peru Lolos ke Final Copa America 2019

5 Juli 2019   05:47 Diperbarui: 5 Juli 2019   10:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ricardo Gareca, Pelatih Peru (Foto Copaamerica.com) 

Kemenangan Peru atas Chile dengan 3 gol tanpa balas benar-benar disambut dengan antusias oleh para Fans mereka yang berada di Brasil. Pada hari Kamis (4/7/19) pukul 07.30 WIB, berlangsung di Arena Do Gremio Porto Alegre, Chile yang lebih diunggulkan sebagai juara bertahan harus bertekuk lutut dari Peru dengan skor yang cukup menyolok 3-0 tanpa balas.

Tiga gol dari La Blanquirroja, julukan Peru, dicetak oleh Edison Flores di menit ke-21 usai memanfaatkan assist Andre Carillo, Victor Yotun di menit ke-38 yang juga umpan Carillo, serta gol penutup dari Paolo Guerrero di menit ke-90+1 berkat assist Renato Tapia.

Kemenangan ini mengantarkan Peru lolos ke final akan berhadapan dengan tuan rumah Brasil yang dalam semi final lainnya mengalahkan Argentina 2-0. Final akan berlangsung pada Senin (8/7/19) pukul 03.00 WIB di Stadion Jornalista Mario Filho, Maracana.

Pelatih Peru asal Argentina, Ricardo Gareca pantas merayakan kemenangan ini. Kepada Copaamerica.com (4/7/19), Gareca mengatakan: "Kami harus melalui masa-masa sulit sebelumnya dan sekarang kami berada di final. Kami memiliki kinerja yang baik melawan tim hebat, dan kemenangan ini penting karena tingkat tim yang kami lawan adalah Chile merupakan juara bertahan."

"Mengapa kita mencapai final? Nah, ketika Anda sampai pada contoh seperti ini, Anda ingin memenangkannya, di luar kesulitan saat nanti menghadapi Brasil." Demikian kata Gareca pada konferensi pers di Arena do Gremio di Porto Alegre seperti dilansir Copaamerica.com (4/7/19).

Ricardo Gareca, Pelatih Peru (Foto Copaamerica.com) 
Ricardo Gareca, Pelatih Peru (Foto Copaamerica.com) 

Perjalanan menuju final bagi Peru adalah masa-masa yang harus dihadapi dengan sulit. Gareca sangat memahami hal itu dan menganggap pelajaran yang sangat berarti. Demikian pula bagaimana mengatasi kesulitan seperti saat kekalahan 0-5  melawan Brasil. Bagi Gareca kekalahan 5 gol tanpa balas tersebut merupakan predisposisi buruk dan menghasilkan gerakan dan kritik yang kuat baginya dan skuad asuhannya.

Final Copa America ini adalah puncak pencapaian prestasi terbaik Peru dalam kancah sepakbola Amerika Latin. Sangat istimewa dalam final Peru berhadapan dengan Brasil yang merupakan salah satu tim pilihan terbaik di dunia.

Menurut CNNIndonesia.com (4/7/19), final ini merupakan yang ke-20 bagi Brasil dan 19 kesempatan sebelumnya, Selecao hanya sukses menjadi juara 8 kali dan 11 sebagai runner up. Sedangkan bagi Peru, merupakan laga final mereka yang ketiga sepanjang kiprahnya di Copa America. Peru sudah dua kali ke final Copa America, meraih juara pada edisi tahun 1939 dan 1975.

Perjalanan Peru untuk mencapai tujuan hingga sampai di Maracan telah melalui laga-laga yang tidak mudah. Setelah Peru berhasil melewati fase pertama, dengan kemenangan 3-1 atas Bolivia. Kemudian bermain imbang 0-0 dengan Venezuela. Mereka harus mengalami kehancuran dari kekalahan dari Brasil dengan 5 gol tanpa balas.

Pelajaran berharga dari Brasil membawa Peru bermain hati-hati saat berhadapan dengan Uruguay di perempat final. Mereka tahu Uruguay lebih diunggulkan sehingga semua skuad Peru bermain sangat fokus dan sungguh-sungguh. Akhirnya dengan tekad dan semangat juang luar biasa Peru menyingkirkan Uruguay dalam adu penalti 5-4 setelah bermain imbang 0-0 dalam 90 menit.

Ricardo Gareca adalah pelatih Peru berusia 61 tahun (lahir 10 Februari 1958) yang mulai menangani The Inca pada kualifikasi untuk Piala Dunia Rusia 2018. Kebersamaannya bersama Peru semakin memahami kekuatan anak asuhnya. Dalam Copa America ini Peru seakan telah mengalami seleksi tingkat tinggi.  

Melawan Brasil yang mengalahkannya 0-5 di fase grup sudah bukan jadi ukuran lagi. Hal ini karena laga final mengambil nada yang sama sekali berbeda. Dalam final selalu ada niat dan hasrat, tekad serta semangat untuk memenangkan laga.

Bagaimana menurut Anda apakah dibabak final ini Peru berhasil kembali membuat kejutan mengalahkan Brasil setelah mereka berhasil menyingkirkan Uruguay dan Chile? Kita menunggu duel puncak sepakbola Amerika Latin ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun