Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melihat Liverpool yang Berbeda Menurut Klopp di Final Liga Champions

31 Mei 2019   04:32 Diperbarui: 31 Mei 2019   14:20 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alisson Becker (Foto Getty Images) 

Manajer Liverpool menyatakan hal tersebut seperti judul di atas seakan memberikan keyakinan bahwa inilah saatnya Liverpool meraih Trofi Liga Champions. The Reds akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur dalam laga final pada Minggu (2/6/19) pukul 02.00 WIB di Estadio Metropolitano, Madrid.

Jurgen Klopp yakin skuadnya saat ini tidak sebanding dengan tim yang kalah dari Real Madrid di final Liga Champions musim lalu. Liverpool saat itu menderita kekalahan di Kiev ketika Real Madrid menang 3-1 untuk mengamankan mahkota Eropa ketiga beruntun mereka. Saat itu Real Madrid masih diperkuat oleh Cristiano Ronaldo dan dilatih oleh Zinedine Zidane. 

Klopp saat ini merasakan suasana tim yang lebih baik dalam menghadapi final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur. Pelatih asal Jerman ini berupaya agar pasukannya terus didorong untuk bangkit dari kekalahan yang menyakitkan dari Real Madrid di Stadion Olimpiyskiy Kiev tahun lalu.

Menurut Skysports.com (28/5/19), Klopp menjelaskan hal ini. "Itu berpengaruh besar. Saya ingat situasi itu ketika kami berdiri dalam antrian di bandara di Kiev dalam perjalanan pulang. Kami semua mengenakan baju olahraga, kepala tertunduk dan hal-hal seperti itu. Semua orang benar-benar frustrasi dan sangat kecewa dengan situasinya. Anda tidak bisa benar-benar mengerti, Anda tidak boleh marah - itu adalah banyak emosi yang berbeda."

Klopp seakan masih ingat kekalahan tahun lalu saat berjumpa Real di final itu. Tahun ini bertekad untuk tidak mengulangi lagi rasa kecewa yang menyakitkan itu. Final yang diraih Liverpool dalam Liga Champions untuk tahun kedua berturut-turut ini tidak akan dilewatkan begitu saja. Hanya kemenangan satu-satunya tujuan mereka. 

Tekad The Reds diperlihatkan dalam kebersamaan mereka dalam mempersiapkan menghadapi final ini. "Dari hari pertama di pramusim ketika kita semua bersama-sama, dari hari pertandingan pertama. Itu adalah langkah besar, besar bagi anak-anak. Tim ini tidak dapat dibandingkan dengan tim dari tahun lalu. Saya tidak pernah menjadi bagian dari final dengan tim yang lebih baik dari ini."

Demikian kata Klopp menegaskan kepada Skysports.com (28/5/19) bahwa tim yang hadir adalah tim dengan kekuatan yang berbeda dengan tahun lalu. Skuatnya saat ini lebih lengkap dan siap mendapatkan hasil positif dalam final nanti.

Dari catatan UEFA.com (28/5/19), Klopp telah kehilangan final Liga Champions dua kali dan final Liga Eropa satu kali selama karir manajerialnya. Akan tetapi pelatih asal Jerman ini yakin dia tidak pernah memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengakhiri kekalahan itu dengan maraih Trofi dalam final tahun ini.

Rasa optimis juga diapungkan Alisson Becker, penjaga gawang Liverpool yang meraih 21 clean sheets merupakan raihan terbanyak di Premier League. 

Alisson kepada UEFA.com (29/5/19) mengatakan, "Saya tidak sabar. Setelah kami menyelesaikan Liga Primer, ada 20 hari untuk mempersiapkan final. Saya menantikan untuk memainkan pertandingan besar ini. Ini mungkin pertandingan terbesar dalam hidup saya."

Kedua tim memiliki waktu yang sama untuk jeda begitu lama usai kompetisi domestic berakhir. Mungkin saja mereka akan kehilangan ritme permainan. Namun demikian inilah tantangannya bagaimana performa yang nanti terbangun menghasilkan konsistensi dalam permainan.

"Saya pikir kami bermain di final Eropa tiga atau empat tahun lalu, ketika kami bermain tiga hari setelah liga yang sangat intens. Jika Anda meminta saya untuk memilih antara tiga hari dan tiga minggu, saya juga akan mengatakan tiga minggu." Demikian kata Jurgen Klopp seperti dilansir Skysports.com (28/5/19) yang mengungkapkan hal yang bukan masalah ketika harus ada jeda waktu yang lama menjelang final tersebut.

Bahkan banyak keuntungan bagi Liverpool karena beberapap pemain yang dilanda cedera seperti Firmino misalnya, kini sudah kembali bugar. Demikian pula bagi Tottenham, itu pastinya adalah hal yang baik karena mereka memiliki banyak pemain cedera dan mereka semua sudah kembali sekarang termasuk Harry Kane.

Beberapa pengamat memprediksi bahwa Liverpool dan Tottenham memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda. Hanya tim yang siap mental juara yang nanti berhasil keluar sebagai pemenang. Lalu menurut Anda siapakah Pemenang Liga Champions tahun ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun