"Yamaguchi memimpin 11-6 di game ketiga tetapi tidak bisa melanjutkan dari sana. Itu kesalahan besar. Kento bermain bagus di game pertama tetapi melambat di kedua game berikutnya. Dia bermain setiap pertandingan kecuali yang pertama dan dia tidak pulih setelah pertandingan kemarin. Dia mencoba mempercepat tetapi dia tidak bisa." Demikian Park mengatakan hal itu usai laga seperti dilansir BWFsudirmancup.bwfbadminton.com (26/5/19).
Benar apa yang dikatakan pelatih Jepang tersebut, Momota sangat kelelahan setelah bermain full dalam laga-laga sebelumnya. Begitu pula momen keunggulan Yamaguci 11-6 tidak mampu dipertahankan hingga usai.
Sementara itu, Pelatih Cina, Xia Xuanze mengatakan bahwa timnya telah banyak belajar dari kekalahan terakhir mereka sebelumnya di Korea.
Maka kepada BWFsudirmancup.bwfbadminton.com (26/5/19) Xuanze berkata: "Kami sudah bersiap untuk setiap skenario. Itu di luar dugaan kami bahwa kami akan menang 3-0. Setelah final Piala Sudirman terakhir, kami mempelajari kelemahan dan kekuatan kami. Kami memperoleh banyak pengalaman dan itu mengarah pada kesuksesan hari ini."
Kualitas dan kematangan mental berbicara dan menunjukkan fakta yang jelas bagi siapapun bahwa tim dengan kualitas seperti itu yang sangat pantas meraih Piala Sudirman. Tim China sangat memenuhi kriteria demikian mereka benar-benar layak menjadi juara dalam edisi Piala Sudirman 2019.
Selamat untuk China sebagai Peraih Piala Sudirman sementara Jepang harus kembali mengubur impiannya untuk meraih piala tersebut untuk pertama kalinya.
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H