Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF 2018, Skuat Garuda Peninggalan Luis Milla hanya Tinggal Kenangan

19 November 2018   05:15 Diperbarui: 19 November 2018   14:50 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andik Vermansyah (Foto Aseanfootball.org)

Jika Anda ingin mengenang skuat Garuda versi Luis Milla di Piala AFF 2018, maka perhatikan penampilan mereka pada babak pertama diawal awal laga saat bertemu Thailand. Karakter kuat skuat Garuda yang sebenarnya sangat terasa.

Namun laga penting Sabtu (17/11/18) di Rajamangala Stadium Bangkok tersebut harus berakhir dengan kemenangan Thailand 4-2. Pasukan Gajah Perang demikian julukan Tim Thailand memang mendominasi permainan. Mereka jauh lebih unggul dibandingkan Timnas Garuda.  

Ada pengakuan pelatih Thailand asal Serbia ini yang membuat dia terkejut melihat penampilan Indonesia. Milovan Rajevac, menilai Indonesia sebenarnya sempat membuat timnya kewalahan. Hal itu dibuktikan dengan Indonesia mampu membuat gol lebih dulu melalui Zulfiandi pada menit 29 dengan tendangan keras dari luar kotak penalti.

Andik Vermansyah (Foto Aseanfootball.org)
Andik Vermansyah (Foto Aseanfootball.org)
"Laga yang sulit, Indonesia memulai pertandingan dengan bagus dan disiplin. Kami akhirnya bisa memperlihatkan karakter kami dengan membalikkan keadaan. Kami terkejut karena mereka memulai pertandingan dengan baik. Kami membuang peluang dan setelah itu kebobolan. Mereka juga mampu menekan pertahanan kami. Mereka membuat pemain kami melakukan kesalahan. Mereka mengawali pertandingan dengan baik terutama di babak pertama." Demikian Rajevac mengatakan hal tersebut seusai laga seperti dilansir Fourfourtwo.com (17/11/18).

Baca artikel lain :Apa Arti Pujian Bima Sakti untuk Thailand ketika Mereka Kalahkan Garuda

Babak pertama itu pasukan Bima Sakti memperlihatkan soliditas permainan disiplin tinggi. Keseimbangan antar lini bisa dijaga dengan baik. Konsentrasi lini belakang juga masih fokus dan sangat sulit ditembus. Beberapa peluangpun mereka dapatkan untuk mencetak gol.

Seperti yang dilakukan Stefano Lilipaly yang menerima umpan akurat Evan Dimas dan hanya tinggal berhadapan dengan penjaga gawang. Riko Simanjuntak dari sayap kiri menusuk ke kotak penalti dan satu tendangannya berhasil ditangkap penjaga gawang Thailand.

Timnas Garuda jauh memiliki inisiatif menyerang di babak pertama awal laga. Apalagi Evan Dimas berhasil memainkan bola karena dirinya dibiarkan tanpa tekanan pemain Thailand. Berbeda saat melawan Singapore, Evan Dimas benar-benar dimatikan pergerakannya.

Timnas Garuda di babak pertama itu adalah tipikal sesungguhnya dari ciri dan karakter yang selama dua tahun terakhir ini ditekuni skuat ini bersama Luis Milla. Kokoh di lini belakang kreatif di lini tengah dan tajam mengancam di lini depan. Namun sayangnya semua hilang setelah 2 gol Thailand di penghujung babak pertama itu lahir.

Milovan Rajevac saja termangu melihat penampilan Garuda di babak pertama itu. Namun sudahlah, semua telah berakhir meninggalkan segala yang tersisa dan satu-satunya yang harus dihadapi adalah tinggal Filipina di laga akhir nanti Minggu (25/11/18).

Laga melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno merupakan laga perpisahan dengan Pelatih Bima Sakti jika skuat Garuda tidak lolos ke semi final Piala AFF 2018. Laga ini juga sekaligus menutup segala kenangan yang tersisa dari sebuah skuat karya Luis Milla. Entah apa yang akan terjadi dengan Timnas Garuda Senior setelah laga ini. Namun tahun 2019 sudah banyak menunggu agenda-agenda penting bagi Garuda untuk kembali berkiprah.

Tetap berusaha berlapang dada dengan semangat dan rasa optimis. Bravo Merah Putih.

#hensa #kompasiana #AFFCUP2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun