Jika Anda ingin mengenang skuat Garuda versi Luis Milla di Piala AFF 2018, maka perhatikan penampilan mereka pada babak pertama diawal awal laga saat bertemu Thailand. Karakter kuat skuat Garuda yang sebenarnya sangat terasa.
Namun laga penting Sabtu (17/11/18) di Rajamangala Stadium Bangkok tersebut harus berakhir dengan kemenangan Thailand 4-2. Pasukan Gajah Perang demikian julukan Tim Thailand memang mendominasi permainan. Mereka jauh lebih unggul dibandingkan Timnas Garuda. Â
Ada pengakuan pelatih Thailand asal Serbia ini yang membuat dia terkejut melihat penampilan Indonesia. Milovan Rajevac, menilai Indonesia sebenarnya sempat membuat timnya kewalahan. Hal itu dibuktikan dengan Indonesia mampu membuat gol lebih dulu melalui Zulfiandi pada menit 29 dengan tendangan keras dari luar kotak penalti.
Baca artikel lain :Apa Arti Pujian Bima Sakti untuk Thailand ketika Mereka Kalahkan Garuda
Babak pertama itu pasukan Bima Sakti memperlihatkan soliditas permainan disiplin tinggi. Keseimbangan antar lini bisa dijaga dengan baik. Konsentrasi lini belakang juga masih fokus dan sangat sulit ditembus. Beberapa peluangpun mereka dapatkan untuk mencetak gol.
Seperti yang dilakukan Stefano Lilipaly yang menerima umpan akurat Evan Dimas dan hanya tinggal berhadapan dengan penjaga gawang. Riko Simanjuntak dari sayap kiri menusuk ke kotak penalti dan satu tendangannya berhasil ditangkap penjaga gawang Thailand.
Timnas Garuda jauh memiliki inisiatif menyerang di babak pertama awal laga. Apalagi Evan Dimas berhasil memainkan bola karena dirinya dibiarkan tanpa tekanan pemain Thailand. Berbeda saat melawan Singapore, Evan Dimas benar-benar dimatikan pergerakannya.
Timnas Garuda di babak pertama itu adalah tipikal sesungguhnya dari ciri dan karakter yang selama dua tahun terakhir ini ditekuni skuat ini bersama Luis Milla. Kokoh di lini belakang kreatif di lini tengah dan tajam mengancam di lini depan. Namun sayangnya semua hilang setelah 2 gol Thailand di penghujung babak pertama itu lahir.
Milovan Rajevac saja termangu melihat penampilan Garuda di babak pertama itu. Namun sudahlah, semua telah berakhir meninggalkan segala yang tersisa dan satu-satunya yang harus dihadapi adalah tinggal Filipina di laga akhir nanti Minggu (25/11/18).
Laga melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno merupakan laga perpisahan dengan Pelatih Bima Sakti jika skuat Garuda tidak lolos ke semi final Piala AFF 2018. Laga ini juga sekaligus menutup segala kenangan yang tersisa dari sebuah skuat karya Luis Milla. Entah apa yang akan terjadi dengan Timnas Garuda Senior setelah laga ini. Namun tahun 2019 sudah banyak menunggu agenda-agenda penting bagi Garuda untuk kembali berkiprah.
Tetap berusaha berlapang dada dengan semangat dan rasa optimis. Bravo Merah Putih.
#hensa #kompasiana #AFFCUP2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H