"Hen, aku pergi dulu.." tatapan mata Erika sangat sendu penuh kesedihan. Tidak ada air mata lagi saat itu seolah Erika ingin menunjukkan ketegarannya. Senyumnya juga menunjukkan  dia memang harus tegar.
Pesawat itu menerbangkannya ke Yogya secepat itu sehingga aku sudah tidak sempat lagi mengatakan cintaku kepada Erika. Namun hingga kini pesawat yang membawanya tidak pernah sampai di Yogyakarta. Erika adalah salah satu korban musibah itu. Erika sudah direngut oleh Malaikat itu. Erikaku, Erika cintaku, Erika sayangku, Erika yang tidak pernah sempat mendengar kata cintaku harus pergi untuk selamanya.
*****
Senja sudah semakin menua. Aku masih duduk di Beranda itu ketika seorang berseragam dokter menyapaku namun tidak aku hiraukan. Bahkan aku malah membentaknya. "Aku cemburu kepada Malaikat Pencabut Nyawa. Aku benci kematian!"
 Bentakan itu membuatku harus berurusan dengan para lelaki kekar yang bertugas sebagai skuat Pengaman. Aku harus kembali bermalam di Ruang Isolasi bagi kategori Pasien yang membahayakan di Rumah Sakit Jiwa itu. Aku memang sudah gila.Â
#hensa #kompasiana Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H