"Melayani Setulus Hati, " demikian slogan yang dimiliki oleh Bank BRI. Faktanya memang berbicara seperti itu. Pada setiap awal bulan para Purnakaryawan dari berbagai profesi Pegawai Negeri Sipil dan Purnawirawan TNI, berkumpul dan mengantri di Bank BRI menunggu dengan sabar namanya dipanggil oleh Teller. Rata-rata mereka yang mengantri sudah berusia lanjut. Bahkan ada yang harus dituntun oleh cucu atau anaknya.
Bank BRI bagi Penulis begitu banyak kenangan terutama saat saat bersama Ibu almarhum yang selalu setia dan sabar mengantri untuk mengambil uang pensiun bulanan. Selama empat tahun selepas purna tugas, sempat menemani Ibu yang sudah berusia 80 tahun, pensiunan Guru Sekolah Dasar sebelum beliau pergi untuk selamanya. Selama itu pula selalu mengikuti rutinitas setiap bulan mengantri di bank BRI seakan akan sudah menjadi ritual bagi kami.
Dengan  visi yang tinggi yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Bank BRI mewujudkan visi tersebut dengan kinerja para pegawainya yang ramah, cekatan dan profesional. Mereka melayani para Nasabah dengan telaten terutama jika menghadapi nasabah pensiunan berusia lanjut yang sering banyak bertanya.Â
Petugas teller tetap ramah demikian pula petugas Customer Service mereka sangat menguasai permasalahan dalam perbankan. Benar-benar kenangan yang sangat indah bersama Almarhum Ibu atas pelayanan ramah Bank BRI. Â Â
Selain itu Bank BRI yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat bawah salah satunya adalah dengan penyaluran program KUR untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri.Â
Bank Rakyat Indonesia memang selain Bank bagi para Pengusaha papan atas juga sangat dikenal dekat dengan para nasabah rakyat biasa dan pensiunan. Akhir-akhir ini Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri mendapat pelayanan istimewa dari Bank BRI melalui program layanan keuangan inklusif untuk TKI, seperti dilansir BRI.co.id (23/11/17).
Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI menunjukkan bahwa hingga pertengahan 2017, terdapat sekitar 3,4 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Â Dari jumlah itu, sekitar 1,8 juta TKI berada di Malaysia (BRI.co.id, 23/11/17).
Oleh karena itu Malaysia sebagai negara yang memiliki jumlah TKI terbesar, sangat tepat dipilih menjadi tempat bagi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017 yang lalu. Â Acara tersebut digelar di Stadium Perpaduan, Kuching itu, turut dihadiri 6 Menteri Kabinet Kerja dan dipadati oleh sekitar 6.000 orang TKI.
Dalam pertemuan itu seperti diwartakan BRI.co.id (23/11/17), Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan paspor dan akta lahir untuk 4 keluarga WNI yang berada di Malaysia. Direktur Utama Bank BRI Suprajarto pada kesempatan tersebut juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada 3 TKI purna yaitu Tenaga Kerja Indonesia yang telah kembali dari luar negeri, yang berasal dari Kalimantan Barat, selain disaksikan oleh Presiden RI juga hadir Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana serta Konjen RI untuk Kuching Jahar Gultom.
Presiden Joko Widodo dalam kesempatan tersebut menghimbau agar para TKI menggunakan KUR yang didapat dari BRI dengan tepat guna. "KUR tersebut jangan dihabiskan, harus dihitung dan dikalkulasikan betul agar bisa mengembalikan dan usahanya semakin besar," kata Presiden Joko Widodo seperti dilansir BRI.co.id (23/11/17).
Mengenai KUR ini bahkan sebelum mereka berangkat bekerja ke luar negeri, para TKI dapat mengajukan KUR BRI yang merupakan pembiayaan dengan plafon maksimal Rp 25 Juta. Dana ini dapat digunakan untuk mengganti biaya dokumen, kesehatan, pelatihan, kompetensi serta pemberangkatan TKI.Â
Demikian pula saat TKI di luar negeri, KUR juga dapat diberikan untuk keluarga para TKI yang ditinggalkan di Indonesia. Â Setelah kembali ke Indonesia, TKI juga dapat mengajukan KUR BRI sebagai modal usaha mereka setelah kembali ke Indonesia. Â Sejak KUR dengan skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga pertengahan November 2017, tercatat Bank BRI telah menyalurkan KUR BRI untuk TKI sebesar Rp.166,6 Miliar kepada lebih dari 13 ribu TKI (Sumber data BRI.co.id, 23/11/17).
Data dari Kompas.com (11/12/17) mencatatkan bahwa hingga 30 November 2017, realisasi penyaluran KUR sudah mencapai Rp 91,3 Triliun atau sama dengan 85,6 persen dari target tahun ini. Kredit yang disalurkan melalui KUR ini relatif lancar karena rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL)-nya yang relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,21 persen.
Secara keseluruhan, KUR telah diterima oleh sekitar 4 juta debitur. KUR sejauh ini masih didominasi oleh skema KUR Mikro (70,4 persen), diikuti oleh skema KUR Ritel (29,3 persen), dan KUR untuk TKI (0,3 persen).
Upaya yang dilakukan Bank BRI dalam pemberdayaan TKI baik saat keberangkatan maupun saat memasuki purna tugas merupakan komitmen Bank tersebut terhadap ekonomi kerakyatan. Persentase KUR untuk TKI yang sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,3% seperti data di atas, sebenarnya dapat ditingkatkan lagi untuk tahun tahun mendatang.Â
Sudah terbukti, Bank BRI berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
Bank BRI merupakan bank yang tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia. Bank ini sangat popular di kalangan masyarakat dan menjadi salah satu bank terfavorit. Cabangnya sudah ada di semua wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota besar tetapi juga ada di pedesaan. Bisa dilihat Bank BRI sejak berdirinya hingga kini, mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan sehat.
Sekilas menelusuri sejarah seperti dikutip dari BRI.co.id (12/12/2017), bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Sejarah panjang telah dilalui mengarungi zaman kolonial hingga pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.
Kegiatan perbankan sempat pula terhenti dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949. Perjanjian ini ini turut berpengaruh pada perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah melewati perjalanan panjang tersebut, Bank BRI kemudian beralih kembali pada perannya sebagai bank umum pada tahun 1968. Saat itu saham 100% dimiliki oleh pemerintah. Baru pada tahun 2003 pemerintah menjual 30% sahamnya di Bank BRI untuk menyesuaikan dengan PP No. 21 tahun 1992 yang  menyatakan bahwa BRI berstatus sebagai perseroan terbatas.Â
Maka sejak itu  nama Bank BRI menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, seperti dikutip dari situs Britama.com ( 15/10/12).
Mari kita simak bagaimana misi dari Bank ini. Misi Bank BRI yang selama ini sudah diterapkan yaitu dengan melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance(GCG) yang sangat baik.
Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Bank Rakyat Indonesia yang dikenal masyarakat dengan sebutan Bank BRI adalah Bank BUMN yang bergerak dalam perbankan konvensional maupun  syariah.  Dengan perjalanan sejarah yang begitu panjang untuk melakukan kegiatan perbankan yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri. Â
Dirgahayu yang ke 112 untuk Bank BRI.
Bandung 13 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H