Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inilah Bank BUMN yang Akrab bersama TKI dan Pensiunan

13 Desember 2017   21:35 Diperbarui: 13 Desember 2017   21:35 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Shutterstock

Demikian pula saat TKI di luar negeri, KUR juga dapat diberikan untuk keluarga para TKI yang ditinggalkan di Indonesia.  Setelah kembali ke Indonesia, TKI juga dapat mengajukan KUR BRI sebagai modal usaha mereka setelah kembali ke Indonesia.  Sejak KUR dengan skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga pertengahan November 2017, tercatat Bank BRI telah menyalurkan KUR BRI untuk TKI sebesar Rp.166,6 Miliar kepada lebih dari 13 ribu TKI (Sumber data BRI.co.id, 23/11/17).

Data dari Kompas.com (11/12/17) mencatatkan bahwa hingga 30 November 2017, realisasi penyaluran KUR sudah mencapai Rp 91,3 Triliun atau sama dengan 85,6 persen dari target tahun ini. Kredit yang disalurkan melalui KUR ini relatif lancar karena rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL)-nya yang relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,21 persen.

Secara keseluruhan, KUR telah diterima oleh sekitar 4 juta debitur. KUR sejauh ini masih didominasi oleh skema KUR Mikro (70,4 persen), diikuti oleh skema KUR Ritel (29,3 persen), dan KUR untuk TKI (0,3 persen).

Upaya yang dilakukan Bank BRI dalam pemberdayaan TKI baik saat keberangkatan maupun saat memasuki purna tugas merupakan komitmen Bank tersebut terhadap ekonomi kerakyatan. Persentase KUR untuk TKI yang sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,3% seperti data di atas, sebenarnya dapat ditingkatkan lagi untuk tahun tahun mendatang. 

Sudah terbukti, Bank BRI berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.

Bank BRI merupakan bank yang tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia. Bank ini sangat popular di kalangan masyarakat dan menjadi salah satu bank terfavorit. Cabangnya sudah ada di semua wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota besar tetapi juga ada di pedesaan. Bisa dilihat Bank BRI sejak berdirinya hingga kini, mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan sehat.

Sekilas menelusuri sejarah seperti dikutip dari BRI.co.id (12/12/2017), bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sejarah panjang telah dilalui mengarungi zaman kolonial hingga pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

Kegiatan perbankan sempat pula terhenti dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949. Perjanjian ini ini turut berpengaruh pada perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah melewati perjalanan panjang tersebut, Bank BRI kemudian beralih kembali pada perannya sebagai bank umum pada tahun 1968. Saat itu saham 100% dimiliki oleh pemerintah. Baru pada tahun 2003 pemerintah menjual 30% sahamnya di Bank BRI untuk menyesuaikan dengan PP No. 21 tahun 1992 yang  menyatakan bahwa BRI berstatus sebagai perseroan terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun