Sempat aku menelpon Brotodewo - Ketua Asosiasi Petani Tebu di daerah itu. Broto berjanji akan mensosialisasikan tentang pengawasan kebun tebu milik para petani agar aman dari kemungkinan kebakaran.
Pagi sekali Brotodewo sudah ada di ruang tunggu Sekretarisku. Aku persilahkan beliau untuk masuk ke Ruang Administratur. Pembicaraan pagi itu langsung pada pokok persoalan tentang tebu terbakar tadi malam.
"Begini Pak lokasi tebu terbakar tadi malam berdekatan dengan lokasi yang terbakar kemarin. Saya menduga ini ada tindakan sabotase" suara Brotodewo.
"Kenapa bisa begitu? Apakah ada indikasi kearah sabotase?" tanyaku.
"Saya hanya feeling saja Pak. Lima tahun yang lalu juga terjadi di sector kebun tebu yang sama. Saat itu akhirnya pelaku tertangkap basah sengaja membuang puntung rokok dan dibiarkan api menjalar melalap tanaman tebu" kata Broto. Aku termenung sejenak. Kemudian ingat ada seorang Sinder Kebun yang persis bercerita seperti ini.
"Tolong Pak Broto bisa bantu saya untuk menyelidiki lebih lanjut.Mungkin punya informan yang bisa diandalkan di daerah itu" kataku.
"Baik Pak Pras. Saya akan coba menghubungi orang-orang saya. Oh ya ada beberapa tebu yang bisa diselamatkan dari kebakaran tersebut walaupun kondisinya sudah agak rusak tapi para petani minta agar tebu tersebut bisa masuk PG" kembali suara permintaan Brotodewo, Ketua Asosiasi Petani Tebu.
"Ya Pak Broto. Kepala Pabrikasi sudah menanganinya" kataku.
"Terima kasih Pak. Kalau begitu saya nyuwun pamit dulu" kata Brotodewo berpamitan sambil menyalami tanganku.
Sehari sebelumnya aku juga sempat berbincang dengan Kabag Pabrikasi, Solihin. Dia adalah seorang senior di pabrik gula ini dibandingkan dengan pejabat-pejabat selevel lainnya. Usianya hampir sepuluh tahun lebih tua dariku. Bahkan selentingan aku pernah mendengar dikalangan  Direksi kalau dirinya yang sebenarnya sebagai calon Administratur di Pabrik Gula ini. Saat itu pertama kali aku bertugas di pabrik gula ini memang ada rasa yang mengganjal terhadap seorang Solihin ini namun segera saja aku buang jauh jauh pikiran sampah tersebut. Â
Mencoba berfikir apakah sabotase tebu terbakar ini berhubungan dengan apa? Jika itu sabotase yang rugi langsung adalah para petani tebu. Pabrik gula juga tentu saja rugi karena produksinya turun. Berkurangnya pasokan bahan baku tebu juga akan mengurangi pendapatan petani secara tidak langsung. Ada satu hal lagi dampak serius dari tebu terbakar yaitu kualitas tebu yang sangat rendah. Tebu terbakar yang digiling, bisa menimbulkan kesulitan dalam proses kristalisasi. Dalam proses antaranya akan membentuk gumpalan yang sulit mengkristal menjadi gula pasir. Dampak ini sudah aku sampaikan kepada Solihin, Kepala Pabrikasi agar diperhatikan dengan baik kondisi pada stasiun kristalisasi.