Bapak Menpora dan pengurus PSSI harus realistis bahwa standar sepakbola kita masih harus ditingkatkan terlebih dulu. Ibarat seorang chef untuk menghasilkan masakan yang lezat dibutuhkan bahan-bahan dengan kualitas yang baik.
Apakah pemain-pemain kita sudah memiliki kualitas yang baik? Tolok ukurnya adalah saat Piala AFF 2016 kemarin, bisa kita lihat bersama sepakbola kita masih di bawah level Thailand dan Vietnam.
Indonesia sebaiknya jangan kembali berpikir instan dengan upaya mendatangkan pelatih kaliber dunia yang nilai kontraknya ratusan Milyar rupiah. Sementara sumber daya manusianya masih minim kualitas.
Lupakan saja dulu pelatih kaliber dunia selama SDM dan infrastruktur belum dibenahi dengan baik. Uang sebanyak itu alangkah baiknya jika digunakan untuk menjalankan program-program pembinaan usia dini, kompetisi level remaja U-17 – U-19 dan pembangunan infrastruktur seperti stadion sepakbola. Â
Mari mengawali tahun 2017 dengan program-program yang realistis tidak perlu bombastis. Program dengan target yang terukur jelas peluangnya dan jelas tolok ukurnya. PSSI jangan ikut arus pencitraan para politisi negeri ini yang hanya sekedar menjalankan program instan untuk mendapatkan pujian dan kepentingan sesaat.
Tiba-tiba saja jadi teringat tentang Roadmap Reformasi Sepakbola Nasional. Bagaimana kabarnya sekarang?
Selamat  bekerja PSSI. Bravo Timnas Garuda. Sudah saatnya bangkit dan berprestasi.
Bandung  28 Desember  2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H