Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa Tim Nasional Indonesia secara dramatis berhasil lolos ke babak final Piala AFF 2016 menumbangkan Vietnam dengan agregat  4-3 (2-2 dan 2-1).
Hasil gemilang Garuda ini diperoleh setelah berhasil menahan seri 2-2 tuan rumah Vietnam di My Dinh National Stadium Hanoi dalam laga semifinal leg kedua, Rabu (7/12/2016).
Mencoba Parkir Bus Ala Mourinho.
Paling tidak Mourinho berhasil menerapkan bermain ala parkir bus ini untuk Inter Milan. Â Mungkin kita masih ingat saat Inter Milan menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2010.
Saat itu Mourinho sebagai pelatih memperagakan cara bermain yang dijuluki oleh para wartawan sebagai Parkir Bus. Skuad Jose Mourinho melenggang ke partai puncak berkat kemenangan agregat 3-2 setelah menang 3-1 pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza dan hanya kalah 0-1 di Camp Nou.
Pada leg kedua waktu itu (29/4/2010), Inter tampil total bertahan. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang atau minimal kalah tak lebih dari dua gol dari El Barca. Strategi jitu Mourinho dengan parkir bus pun membuahkan hasil maksimal dan Messi benar-benar tidak berkutik. El Barca hanya mampu menang tipis melalui gol tunggal Gerard Pique, lima menit sebelum laga usai.
Fenomena parkir bus Mourinho dengan cara menginstruksikan semua pemainnya untuk bertahan di area kotak penalti sendiri.  Para pemain Inter Milan berada di area kotak penalti mereka dan hanya menyisakan seorang Eto’o di depan sebagai penyerang tunggal. Hasilnya, Barcelona harus menyerah.
Rupanya Timnas Garuda terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Hanya saja parkir busnya masih meninggalkan lobang-lobang yang mudah ditembus oleh para penyerang Vietnam. Akibatnya pada 15 menit awal dibabak pertama mereka benar-benar dikurung setengah lapangan oleh para pemain Vietnam.
Bomber-bomber mereka menembak bertubi-tubi selama tujuh hari tujuh malam menurut  istilah reporter Ahay Lebay hehehe. Kurnia Mega pun harus berjuang dengan berjibaku mengamankan gawangnya.
Masih lumayan umpan lambung silang dari sayap-sayap mereka dengan mudah diantisipasi oleh Hansamu dan Fachrudin. Beberapa wall pass yang dilakukan oleh Cong Vinh dan Nguyen Van Quyet sangat merepotkan pemain bertahan Garuda karena pemain Vietnam bergerak cepat menusuk ke daerah penalty. Â Â
Coba perhatikan ada 6 pemain dengan karakter bertahan. Formasi 4-2-3-1 menempatkan Back tengah duet Fakhrudin dan Hansamu Yama. Duo back Abduh Lestaluhu dan Beny Wahyudi. Dua Gelandang bertahan Bayu Pradana dan Manahati Lestusen.
Le Cong Vinh selalu ditempel ketat oleh Manahati Lestusen dan Bayu Pradana juga mengikuti dengan setia striker Vietnam bernomor 10 Nguyen Van Quyet. Mereka cukup berhasil mengawal duet maut Vietnam ini.
Di depan hanya ada Boaz yang dibantu gelandang serang Stefano Lilipaly dan dua sayap Andik dan Rizky Pora. Kedua sayap Garuda inipun lebih sibuk menjaga sayap dari Vietnam jadi relative ada 10 pemain yang berkumpul di area setengah lapangan Indonesia.
Saat ke transisi penyerangan, bola lebih banyak langsung diumpankan ke Boaz termasuk bola dari Andik maupun Rizky. Lilipaly  hanya kadang-kadang saja bermain ke depan.
Banyak dilakukan clearance ball yang tidak akurat. Pemain Indonesia hanya sekedar membuang bola. Benar-benar sangat menghawatirkan. Beberapa kali Andik selalu terlambat melepas bola bahkan sama sekali tidak pernah melakukan sprint seperti biasanya.
Para pemain Indonesia tidak mampu men delay bola. Stefano Lilipaly yang mendapat tugas untuk mengatur tempo permainan sering mendapatkan pressing ketat dari dua gelandang Vietnam.
Parkir bus ala Mourinho ini tidak berjalan dengan baik. Riedl sendiri pernah mengatakan bahwa pertahanan yang baik adalah menyerang. Garuda nampaknya lebih baik bermain normal pada laga-laga mendatang.
Tim-tim di Asia Tenggara ini levelnya tidak terlalu jauh. Okelah Indonesia mungkin saja berada sedikit di bawah Thailand, Vietnam dan Filipina tapi dengan bermain normal maka akan terjadi keseimbangan antara daya serang dan bertahan.
Babak pertama ini benar-benar mendebarkan akhirnya berakhir dengan kelegaan karena skor masih tanpa gol.
Boaz yang Selalu Menginspirasi.
Untunglah pada babak kedua Riedl sedikit mengubah taktik dengan mencoba bermain normal. Akhirnya Garuda unggul dulu lewat gol Stefano Lilipaly pada menit ke 54 dengan memanfaatkan bola rebound Boaz Solossa di mulut gawang Vietnam.Â
Pergerakkan Boaz pada sisi kiri gawang Vietnam dan tendangan lambungnya benar-benar penuh dengan instink seorang Boaz. Penjaga gawang Vietnam, Tran Nguyen Manh dan seorang back mereka terkecoh dengan tendangan itu yang membentur gawang. Bola pantul tersebut berhasil dicocor Lilipaly menjadi gol.
Pertandingan semakin mendebarkan karena Indonesia harus menghadapi perjuangan tuan rumah Vietnam memang luar biasa. Padahal mereka harus memikul beban karena kebobolan lebih dulu. Walaupun bermain dengan 10 orang sejak menit ke-77 karena kartu merah yang diberikan wasit Fu Ming dari China untuk penjaga gawang Tran Nguyen Manh, mereka terus semangat menyerang tanpa henti .
Hasilnya amat mengagumkan. Vietnam membalas untuk menyamakan lewat gol Vu Van Thanh menit ke 83 dari umpan tendangan bebas Pham Thanh Luong yang diselesaikan dengan baik melalui tendangan mendatar.
Hanya 7 menit saja akhirnya mereka unggul melalui gol Vu Minh Tuan menit ke 90 hasil umpan wall pas dari Nguyen Throng Hoang di daerah penalti. Â Gol ini disambut dengan gegap gempita para pendukung tuan rumah.
Skor agregat menjadi 3-3 saat waktu normal berakhir maka pertandinganpun  berlanjut ke babak extra time.
Penalti Manahati
Pada babak perpanjangan ini tepatnya menit ke-96 Indonesia mendapat hadiah penalti dari wasit Fu Ming akibat pelanggaran yang dilakukan kiper pengganti Vietnam terhadap Ferdinand Sinaga.
Penalti ini membuat Indonesia berhasil menyamakan kedudukan dan memperlebar kembali agregat gol. Â Sebagai algojo, Manahati melakukan tugasnya dengan baik. Hingga pertandingan berakhir skor tidak berubah dan Indonesia berhak lolos ke final.
Siapakah lawan Indonesia di final Piala AFF 2016? Apakah Thailand ataukah Myanmar. Favorit kuat adalah Tim Gajah Putih karena mereka sudah menang pada semifinal leg pertama dengan mengalahkan Myanmar 2-0 di Stadion Thumuwa, Yangon. Pada semi final leg kedua Thailand akan bermain sebagai tuan rumah dan diprediksi akan loloske final.
Timnas Garuda selamat sudah ada di babak Final. Masih ada waktu untuk berbenah sebagai bekal untuk final nanti. Bravo Merah Putih.
#hensa8122016
Graha Hjau 8 Desember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H