Selasa 1 Maret
Dear Diary. Mulai hari ini aku akan menuliskan semua curahan hatiku ini pada Buku Harian kado dari Erika. Gadis ini bagiku adalah seolah Matahari yang selalu setia menerangi hari-hariku dan membuat seisi bumi ini menjadi terang benderang. Matahari yang diciptakanNya untuk mahlukNya. Namun apakah Erika juga diciptakan untukku? Ah Diary, kamu bisa jawab pertanyaan ini nggak? Aku sungguh selalu merindukan Erika setiap saat. Menulis semua isi hati ini di Buku Harian kado dari Erika rasanya seperti juga mencurahkan isi hatiku kepadanya. Hai Diary, kapan aya aku berani mengatakan cintaku kepada Erika. Ah Diary tolonglah aku.
Rabu 2 Maret.
Ketika hari semasih pagi, kutemukan sebuah tentram dan sebuah damai. Aku sungguh bersyukur karena Allah telah berikan semua itu padaku. Aku tidak dapat berkata lebih banyak lagi di pagi hari karena aku sudah begitu banyak kehilangan kata-kata untuk melukiskan betapa damainya pagi ini. Seberkas sinar Mentari menerobos tirai jendela kamarku. Kembali aku harus teringat dan rindu tiada habisnya kepada Erika. Padahal nanti akan bertemu di Sekolah. Ya aku sering mendapat senyumnya saat aku melewati pintu kelasnya.
Diary apa yang harus aku lakukan. Benar kata teman-temanku bahwa Hensa ini pemalu dan bahkan tuh Si Robi malah bilang aku ini pengecut, bilang cinta saja sama Erika kok susah sekali. “Terlalu kamu Hen masa bilang cinta saja harus nunggu kelas XII. Erika keburu diambil orang. Kamu keduluan Boy baru nyaho, ” kata Roby, sobat dekatku. Atau malah apa kata Wina sahabat dekatnya Erika. Dia berkata :” Erika itu cinta kamu Hensa!”
“Ah masa iya apakah dia bilang begitu?”
“Enggak sih, tapi Erika sering membicarakan kamu. Hensa itu pemuda baik, pintar dan dia suka kamu karena kamu pemalu. Juga malu-maluin!”kata Wina sambil ketawa. Aku cuma nyengir.
“Terus mana kata cintanya Erika?”
“Hen..ah kamu itu terlalu deh. Masa sih kamu enggak bisa merasakan kalau kamu sedang ngobrol dengan Erika. Dia wajahnya berbinar penuh antusias. Ada pancaran kekaguman kepadamu. Aneh jika Hensa nggak bisa merasakan!” suara Wina. Aku hanya terdiam. Lalu Wina melanjutkan ocehannya “Ingat lho Hensa, ada cowok yang juga naksir Erika. Dia adalah Boy. Jangan sampai keduluan dia”
Dear Dairy. Benarkah demikian? Ngeri juga ya kalau Boy mendahuluiku. Terus gimana atuh?
Jumat 4 Maret